Skor hingga turun minum, masih sama kuat 0-0.
Publik King Power bergemuruh di menit ke 68, ketika Jamie Vardy menciptakan gol pertama untuk tuan rumah. Gol ini berawal dari operan pelan yang dilepaskan Youri Tielemans. Si kulit bundar diteruskan Vardy dengan sepakan keras dan merobek jala gawang Arsenal yang dikawal Bernd Leno. 1-0 Leicester unggul.
Sebelum gol tersebut, Arsenal lewat Pierre-Emerick Aubemeyang melesakkan bola ke dalam gawang Leicester yang dikawal Schmeichel di menit ke 55. Namun wasit Chris Kavanagh menganulir gol itu, karena hakim garis sudah terlebih dahulu mengangkat bendera. Aubemeyang offside ketika menerima sodoran dari Hector Bellerin.
Setelah The Gunners tersentak oleh gol pertama The Foxes, mereka mencoba melakukan balasan. Tapi hasil berkata lain, Leicester malah menggandakan keunggulannya di menit ke 75. Vardy memberikan assist yang tidak disia-siakan James Maddison menjadi gol. 2-0 Leicester unggul.
Upaya Meriam London membuat gol di sisa waktu yang ada sia-sia, hingga wasit Kavanagh meniup peluit panjang tanda laga berakhir, skor 2-0 tidak berubah milik Leicester City.
Sama-sama memiliki poin 26 dengan Chelsea, tapi Leicester City di posisi ke 2 karena unggul selisih gol. Leicester unggul satu angka dari Manchester City di posisi ke 4.
Jika Manchester City mampu memenangi duel bigmatch, Minggu (11/11/2019) malam, bentrok Liverpool, maka Manchester City akan menggeser lagi posisi Leicester di tempat kedua.
Mampukah pasukan Pep Guardiola?
Selain meneruskan tren positif, tim yang kini dibesut oleh Brendan Rodgers itu, hasil laga di atas, juga mencatat beberapa catatan lainnya.
Dari 12 laga di EPL mereka mengemas 26 poin. Hal tersebut berarti memecahkan rekor raihan poin terbanyak sepanjang sejarah klub.
Sejauh ini, Jamie Vardy sudah membobol gawang The Gunners dengan 9 gol. Jamie Vardy mendekati jumlah gol terbanyak yang dilesakkan ke gawang Arsenal. Harry Kane dan Robbie Fowler, 10 gol. Dan Wayne Rooney, 12 gol.