Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ini Alasan Liverpool Bakal Unggul dari City

11 Oktober 2019   06:00 Diperbarui: 11 Oktober 2019   06:07 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liverpool berpotensi menyamai rekor kemenangan beruntun City (bolasport.com)

Setelah jeda internasional, Liverpool akan menghadapi Manchester United di pekan ke 9 Liga Inggris, pada Minggu (20/10/2019).

Jika, Juergen Klopp Liverpool menang, maka itu berarti, Liverpool menyamai rekor kemenangan beruntun terbanyak Premier League yang diukir oleh Manchester City.

Sejak 10 Maret lalu, The Reds mencatat 17 kali menang berturut-turut. 

Sementara The Citizens, mencatat 18 kali kemenangan berturut-turut dalam kurun waktu 26 Agustus hingga 27 Desember 2017.

Penyamaan rekor tersebut bukan "telur di ujung tanduk". Tapi justru kebalikannya dari peribahasa itu. Entah peribahasa apa untuk mengungkapkan, sangat mungkin. Liverpool membuatnya. Bahkan memecahkannya.

Jika dilihat dari Liga Inggris musim ini saja, dari delapan laga yang sudah dimainkan, Liverpool mencapai hasil sempurna 24 poin dan menduduki puncak klasemen.

Sementara Manchester United malah jeblok. Sekarang mereka berada di posisi ke 12 dengan 9 poin. Mereka cuma mencatat dua kali menang, tiga imbang, dan tiga kali kalah.

Belum lagi jika dilihat laga-laga dari keseluruhan ajang (Piala Liga Inggris, Piala Super Eropa, Liga Champions, dsb).

Rekor prestasi yang dicapai Liverpool jauh lebih baik dari Manchester United.

Santer terdengar, manajer MU Ole Gunnar Solskjaer bakal dipecat. Dari situ dapat disimpulkan, hancurnya reputasi Setan Merah di bawah Ole Gunnar Solskjaer.

Liverpool sendiri akan melawat ke markas MU di Old Trafford dalam laga "penyamaan" rekor kemenangan beruntun itu.

Tapi, bagaimana seandainya Manchester United tiba-tiba saja dapat bangkit dari keterpurukannya, dan bisa menang atau setidaknya imbang dengan Liverpool pada 20 Oktober nanti?

Ya, tentu itu bakal membuat manajer Liverpool Juergen Klopp sewot, dalam kondisi seperti ini - Liverpool sedang on fire dan MU sedang jeblok - Liverpool dan Juergen Klopp bisa saja depresi!

Itu sebabnya mengapa Juergen Klopp tersulut kemarahannya ketika di pekan ke 8 Liga Inggris, pemainnya, striker Mohamed Salah ditekel secara brutal oleh Hamza Choudhury. Ketika Liverpool berhadapan dengan Leicester City.

Mohamed Salah tidak dapat melanjutkan permainan, sambil tertatih-tatih pemain asal Mesir itu keluar lapangan, dan tempatnya digantikan oleh Adam Lallana.

Klopp berang, kenapa wasit hanya memberikan Choudhury kartu kuning oleh pelanggaran yang sangat berbahaya itu.

Mohamed Salah merupakan pemain kunci Liverpool. Salah sangat dibutuhkan untuk dimainkan melawan Manchester United. Salah satunya untuk menyamai rekor 18 kali kemenangan beruntun.

Sejak mengambil alih kursi manajer Liverpool menggantikan Brendan Rodgers pada 8 Oktober 2015, hingga laga terakhir (mengalahkan 2-1 Leicester City), Juergen Klopp sudah mengantongi 130 kemenangan di seluruh ajang dan dua gelar juara. Liga Champions 2018-2019 dan Piala Super Eropa.

Debut pria asal Jerman menangani Liverpool adalah melawan Tottenham Hotspur yang berakhir dengan skor 0-0.

Manchester City yang juara musim lalu, bukan tidak mungkin juga "disikat" Liverpool.

Saat ini selisih poin antara Liverpool dan Manchester City adalah 8. Liverpool di puncak dengan 24 poin, Manchester City di tempat kedua dengan 16 poin.

Liverpool belum kehilangan satu angka pun, sementara Manchester City sudah kehilangan 8 angka (dua kalah, satu seri).

Ibarat balap mobil, mampukah City mengejar The Reds?

Mantan penjaga gawang The Reds, Chris Kirkland, memprediksi The Citizens bahkan berpotensi kehilangan poin-poin selanjutnya. Sehingga akan sulit untuk menyalip Si Merah.

Kirkland mengemukakan alasannya.

Setidaknya ada dua pemain The Citizens yang tidak bisa main karena cedera. Kedua andalan itu adalah Aymeric Laporte dan John Stones.

John Stones yang cedera paha diperkirakan baru bisa main lagi di minggu ketiga bulan Oktober ini, sedangkan Aymeric Laporte lebih parah lagi. Cedera lutut Laporte diperkirakan baru bisa main lagi beberapa bulan mendatang.

Musim lalu Liverpool sakit hati, karena mereka hanya finis di peringkat kedua, hanya berselisih 1 poin saja dari Manchester City.

Jika Liverpool menang lawan City pada 10 Nopember 2019 nanti, alamat Liverpool semakin merajalela mendekati tangga juara.

Kirkland juga mengatakan, musim lalu City masih punya Vincent Kompany. Tapi sekarang pemain yang bertindak sebagai kapten pasukan Pep Guardiola itu kini sudah tidak main lagi di City.

Dalam kondisi sekarang, mobil Liverpool berada di depan, sementara mobil City membuntuti, melaju sama-sama kencang.

Paling-paling kalau terpeleset, perbedaan selisih poin antara Liverpool dan City cuma 1 untuk keunggulan Liverpool. Dan itu alamat trofi Premier League musim ini bakal pindah ke Anfield!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun