Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Hendra/Ahsan Siap Comeback Lagi di Eropa

9 Oktober 2019   06:00 Diperbarui: 9 Oktober 2019   07:25 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua turnamen terdepan yang akan dilakoni para pebulu tangkis, khususnya dari tanah air berada di benua Eropa. Kedua turnamen tersebut adalah Denmark Terbuka, 15 - 20 Oktober 2019 dan Perancis Terbuka, 22 - 27 Oktober 2019.

Jelas, itu bermanfaat bagi para pebulutangkis, termasuk Indonesia, terutamanya untuk menabung poin Olimpiade. Dan juga untuk memburu perbaikan peringkat dunia.

Ganda campuran Rinov Rivaldy/Pritha Haningtyas Mentari sempat mengatakan bahwa tur di Eropa tersebut sangat penting untuk perbaikan peringkat. Kini juara dunia junior 2017 itu berada di peringkat ke 19. Dan bukan tidak mungkin, mereka bakal masuk syarat mengikuti Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

Bahkan dalam beberapa turnamen terakhir, Rinov/Mentari berperforma lebih bagus ketimbang senior mereka, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (7) dan Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja (8).

Di Korea Terbuka 2019, Rinov/Melati berhasil menembus semifinal. Setelah, di babak sebelumnya, mereka mengalahkan unggulan pertama di Super BWF 500 tersebut, ganda Cina He Jiting/Du Yue, dengan skor unik 26-24, 22-24, dan 22-20.

Sayang, di empat besar, langkah ganda junior ini terhenti di semifinal, kalah dari Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) 22-20 11-21 18-21.

Rinov Rivaldy saat ini berusia 19 tahun (12 Nopember 1999), sedangkan Pritha Haningtyas Mentari berusia 20 tahun (1 Juli 1999). Masih muda dan banyak harapan.

Sementara itu, bagi Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan kedua tur Eropa di atas bermakna kembalinya mereka mengikuti turnamen lagi. Di Korea Terbuka (24-29 September 2019) ganda berperingkat 2 dunia itu absen. Ini dikarenakan, Ahsan cedera betis kiri dan kanannya.

Di Cina Terbuka (17-22 September 2019), Ahsan masih mampu menahan sakitnya. 

Di semifinal, Hendra/Ahsan menyingkirkan ganda Cina yang dijuluki "tiang listrik" - karena postur kedua mereka yang tinggi - Li Junhui/Liu Yuchen, dengan skor 22-20 dan 21-11. 

Dalam kondisi cedera, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi merubah taktik main. Hendra yang meng cover lapangan, sedangkan Ahsan di depan. Mereka diinstruksikan sedapat mungkin main tidak banyak bergerak, jangan bermain reli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun