Nama Gennaro Gattuso sempat muncul kembali sebagai pengganti pelatih AC Milan sekarang, Marco Giampaolo.
Nama Luciano Spaletti juga sempat muncul di pikiran petinggi Rossoneri direkrut.
Kendati pada musim lalu (2018-2019), AC Milan ditangani Gennaro Gattuso finish di peringkat lima akhir klasemen Serie A, tetapi berada di lima besar tidak memenuhi syarat suatu tim untuk ikut ajang Liga Champions.Â
Musim sebelumnya (2017-2018), masih di bawah Gattuso, Rossoneri bahkan finish di peringkat keenam.
Sebagai tim besar dan sudah sekian lama menjadi salah satu tim yang banyak penggemarnya (termasuk di Indonesia), gagal mengikuti Liga Champions tentu itu merupakan sebuah aib. Turun gengsi.
Untuk itu, menghadapi musim panas 2019-2020, AC Milan mendatangkan Marco Giampaolo menggantikan Gattuso yang dianggap mengecewakan.
Akan tetapi apa yang terjadi kemudian, Giampaolo bahkan jauh lebih bobrok. Untuk berada di papan atas Serie A saja mereka berada di bawah jurang. Tidak mampu.
Hingga pekan ke 6, AC Milan di bawah Giampaolo bahkan berada di posisi ke 16 dengan nilai 6. Mereka baru dua kali menang dan empat kali kalah. Tempat teratas diduduki Inter Milan dengan 18 poin.Â
AC Milan bahkan berposisi lebih buruk ketimbang tim promosi Brescia.
Di laga terakhir, Senin (30/9/2019) di San Siro Serie A, AC Milan keok 1-3 dari Fiorentina. Kekalahan juga diderita dari Inter Milan (0-2), Torino (1-2), dan Udinese (0-1). Mereka baru dua kali menang dari Brescia (1-0) dan Hellas Verona (1-0).
Pada laga lawan Fiorentina, AC Milan bahkan ketinggalan 0-3 terlebih dahulu.
Rentetan hasil mengecewakan yang dialami, membuat pelatih AC Milan, Marco Giampaolo berada dalam bahaya. Di akhir pekan ini, AC Milan akan berhadapan dengan Genoa. Jika kalah lagi, sinyal lebih jelas, Giampaolo bakal dipecat dari San Siro.
Uji terakhir melawan Genoa, para petinggi AC Milan sudah menyiapkan nama-nama yang akan menggantikan Giampaolo jika kalah lagi.
Jose Mourinho.
Mantan manajer MU ini sempat didekati petinggi AC Milan sebelum memilih Giampaolo, tapi Mourinho menolak karena yang bersangkutan sedang menunggu tawaran dari Real Madrid. Tapi Real Madrid malah mengangkat Zinedine Zidane.
Real Madrid sudah memilih Zidane, barangkali Mourinho berubah pikiran mau menerima pinangan AC Milan. Mourinho sudah dikenal di Liga Italia saat melatih Inter Milan 2010.
Massimiliano Allegri.
Yang terakhir kali AC Milan memegang trofi Liga Italia adalah ketika Allegri melatih Rossoneri.
Allegri pernah empat tahun mengarsiteki AC Milan, sebelum di "out" kan pada 2014 lalu.
Allegri sempat membawa tim Si Nyonya Tua Juventus empat Scudetto berturut-turut.
Allegri sekarang belum ada pekerjaan semenjak awal musim ini setelah tidak lagi menangani Juventus.
Andriy Shevchenko.
Andriy Shevchenko sekarang ini menjadi pelatih Timnas Ukraina. Dilatih mantan legenda Il Rossoneri itu, Ukraina dapat berbicara lebih banyak di ajang kualifikasi Piala Eropa 2020. Ukraina berada di puncak klasemen Grup B dengan koleksi 13 poin, hasil dari empat menang dan sekali seri.
Ya, AC Milan ancang-ancang untuk meminang Shevchenko.
Adakah yang merasa kasihan atau prihatin dengan nasib yang dialami AC Milan sekarang ini?
Jawabannya ada.
Datangnya dari Keisuke Honda. Pemain Timnas Jepang tersebut sempat membela "hitam merah"Â pada 2014 hingga 2017.
Pemain berusia 33 tahun itu menulis di Twitternya, bahwa dia siap membantu hitam merah keluar dari kesulitan. Dengan kata lain dia siap kembali membela lagi timnya dulu.
Saat ini Honda sedang berada dalam status tanpa klub.
Berstatus tanpa klub, justru kondisi itulah yang sedang diincar klub Manchester United. Setan Merah menilai Honda sebagai orang yang tepat dan banyak pengalaman untuk menambah kekuatannya.
Namun, apakah AC Milan bakal memasukkan kembali Keisuke Honda ke dalam skuadnya? Banyak pertimbangan. Kalau mau, harus berpikir cepat-cepat, jangan sampai keburu diambil Setan Merah, Rossoneri!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H