Ketua KOI (Komite Olimpiade Indonesia) sedang melakukan penjajakan untuk membeli klub Persis Solo. Klub yang bermarkas di Solo ini sedang berkiprah di Liga 2.
Di sana, Erick beserta manajemen PT Persis Solo Saestu berkeliling meninjau Manahan, mulai dari ruang ganti hingga rumput lapangan. Di sana mantan pemilik Inter Milan tersebut juga menemui Pasoepati (sebutan untuk suporter Persis).
Akan tetapi sebelum berkeliling, Erick terlebih dahulu bertemu FX Hadi Rudyatmo, Walikota Solo.
Seandainya jadi, Erick akan berupaya membangkitkan Persis menjadi juara, membuat akademi sepakbola. Juga diusahakan ada tempat latihan khusus buat tim senior maupun yunior.
Lantas apa jawaban Erick?
"Jelas Persis," kata bos Erick di Hotel Alila, Solo.
Bos Erick yang kini mempunyai klub bola sepak Oxford United (Inggris) dan klub Basket Satria Muda tersebut mengatakan jika jadi Menpora nanti akan muncul conflict of interest, Erick kan selalu berkecimpung di olahraga.
Erick juga tidak mau menjadi Ketua KOI lagi. Masa jabatan Ketua KOI nya akan berakhir di tahun 2019 ini.
Erick mengatakan alasannya karena harus ada regenerasi pimpinan. "Masa saya terus di KOI sampai 2023, umur saya nanti sudah tua," ujarnya.
Saat di Inter Milan dan DC United (AS), Erick menjelaskan dia juga memaparkan program-programnya, sama seperti program untuk Persis Solo.
Wacana tersebut dapat tercapai kalau ada kerjasama antara suporter, pengurus, dan pemerintah, kata Erick.