Rovers atau The Rovs ini pernah mengalami kesulitan finansial di 1980-an, bahkan sempat bangkrut pada 1987. Kendati demikian, justru itu menandai kebangkitan Super Whites.
Mulai musim 1988/1989, The Rovs tampil tiga kali di play off promosi. Ketika itu, The Rovs naik dari divisi empat (belum ada Premier League) ke divisi tiga.
Gagal di final play off 1989/1990, Super Whites kembali ke final di musim berikutnya. Di musim itu, mereka naik ke divisi dua Premier League.
Musim terbaik The Rovs adalah pada 1992/1993, mereka finis di posisi keempat Divisi Satu Premier League, alias level di bawah Premier League, seperti kita kenal sekarang.
Tak kuasa naik ke Premier League, akhirnya mereka turun lagi ke League One.
Di akhir musim 2013/2014 The Rovs turun ke League Two, setahun kemudian turun ke National League. Bermukim tiga musim di kompetisi level lima Premier League, The Rovs balik lagi ke League Two. Dan di musim ini, mereka berada di League One setelah menang play off.
Kaos Transmere memiliki warna utama kombinasi putih dan biru. Stadion Prenton Park memiliki kapasitas penonton 16.567 orang.
Manajer yang sekarang adalah Micky Mellon. Manajer terlama adalah John King (1987-1996 dengan 488 laga).
Salah satu pemain top dari Tranmere adalah John Aldridge, mantan penyerang Liverpool. Kurun 1991-1998, Aldridge mencetak 140 gol dari 248 main.
Saat ini, Tranmere berada di posisi ke 19 dari 23 tim League One klasemen sementara. Dari lima laga, Tranmere baru mengoleksi empat poin (satu menang, satu seri, tiga kalah).
Masuknya Group Santini dari Indonesia, diharapkan prestasi Tranmere dapat lebih meningkat ke depannya.