Balik dari kamar ganti, Juku Eja menguasai jalannya laga. Tuan rumah menambah keunggulan menjadi 2-0 di menit ke 50. Adalah pemain nomor punggung 7 Zulham Zamrun menanduk bola yang tidak menyia-nyiakan umpan krosing dari rekannya. Lagi-lagi si kulit bundar tidak mampu dihalangi Andritany. Skor berubah menjadi 2-0.
Persija semakin kesulitan mencari gol. PSM terus berupaya menambah keunggulan. Serangan-serangan yang digencarkan kedua tim, tak pelak menjadikan hujan kartu kuning di pertandingan ini. Tercatat 12 kartu kuning dikeluarkan wasit yang memimpin jalannya pertandingan.
Gempuran demi gempuran yang dibuat PSM, cuma membahayakan gawang Andritany.Â
Sampai wasit meniup peluit panjang tanda laga berakhir, Juku Eja tetap unggul 2-0. Dengan demikian PSM keluar sebagai juara dengan kemenangan agregat 2-1.
Juara dan kemenangan, sangat berarti buat tim yang berjuluk Ayam Jantan dari Timur. Karena mereka sudah menunggu untuk mengangkat trofi, semenjak terakhir mereka juara 19 tahun lalu.
Makna lainnya adalah mereka berhasil membalas dendam. Pada musim kompetisi Liga 1 2018, PSM hanya runner-up, sedangkan Persija Jakarta sebagai juara.
Sebagai bentuk pelampiasan sukacita, sejumlah penonton di tribun langsung menyalakan flare serta sejumlah petasan diledakkan di luar stadion.
Pihak panitia memohon agar suporter menghentikan aksi penyalaan flare tersebut. Terlihat beberapa aparat kepolisian Brimob Polda Sulsel dan TNI langsung berjaga-jaga di area sekitar penyalaan flare.
Sulit dipercaya, tim Macan Kemayoran yang sampai pekan ke 12 Liga 1 Shoppee kini masih belum bisa keluar dari zona degradasi. Mereka berada di posisi ke 17.
Ada apa Ismed Sofyan dkk? Sebelum memasuki Liga 1 mereka mengangkat Ivan Kolev asal Bulgaria sebagai pelatih. Tapi Kolev kemudian dipecat karena gagal dalam berbagai ajang yang diikuti Persija.
Sebagai gantinya, Persija mengangkat pelatih asal Spanyol. Persija kini malah berada di zona merah, Piala Indonesia pun kalah. Dipecat lagi?