Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengapa Bisnis Vegetarian Makin Menjamur?

29 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 29 Juli 2019   09:05 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Novita, yang merupakan pemilik catering online plantful.id itu mengatakan, bisnis vegetarian sudah mulai menjamur sejak tahun 2017. Beberapa hal dilihatnya sebagai penyebab bermunculannya bisnis vegan ini, di antaranya adalah keinginan dari para vegan itu sendiri pada makanan vegetarian.

"Masyarakat ingin bergaya hidup sehat, biar kurus, menghindari lemak, dsb" kata Novita. Yang kedua, karena kecintaan mereka kepada hewan, sehingga mereka enggan memakan produk-produk yang berasal dari hewan. Orang mulai sadar, kalau hewan juga perlu kebahagiaan. Jadi tidak boleh memakannya.

Alexander Raymon, pemilik rumah makan Siti Fang Fang Vegetarian mengatakan bisnis vegetarian sudah mulai booming pada 2009-2010. Alexander juga beriklan di media sosial.

"Di Indonesia, vegetarian mulai booming 2009-2010 sekarang dalam tahap perkembangan. Dulu tahun 2000, restoran vegan sangat sulit ditemukan, apalagi sekelas rumah makan," jelas Alexander.

Senada dengan Novita, Alexander juga mengatakan menjamurnya bisnis kuliner vegetarian karena dorongan masyarakat akan pola gaya hidup sehat. Jika pada tahun 2010 ada 50 bisnis vegetarian, tahun lalu sudah tercatat 436 restoran kuliner vegan.

Alexander mengutip pernyataan Menteri Pariwisata Arief Yahya, bahwa Indonesia berada di urutan ke 16 dari 183 negara yang ramah bagi kaum vegetarian. Lima besar diduduki oleh Cina, India, Singapura, Australia, dan Eropa.

"Kita di nomor 16 tahun lalu, kan lumayan," katanya.

Alexander juga mengatakan, kalau dulu vegetarian identik dengan agama atau etnis tertentu, seperti Buddha, Taoisme, sekarang pandangan itu sudah mulai bergeser. "Makin ke sini stigma dan stereotip makin bergeser, dan nggak laku" katanya.

"Bila Anda ke Bali, para pelaku usaha vegan setiap hari melayani turis-turis, baik dari Cina, India, atau Australia, mereka makan di restoran vegan bukan semata-mata karena agamanya, tetapi sekarang lebih ke pola gaya hidup sehat," paparnya.

Sementara itu, pengamat bisnis, Yuswohady mengatakan berkembangnya gaya hidup vegan tak lepas dari kaum milenial dan berkembangnya media sosial. Milenial dikenal sebagai kaum yang narsis dan ingin menunjukkan eksistensi diri, dan media sosial adalah tempat untuk menunjukkan eksistensi tersebut.

Untuk menunjukkan eksistensi diri, maka milenial berusaha menunjukkan keunikan menjadi pembeda dengan menerapkan gaya hidup sehat vegetarian. Vegetarian bukan saja sebagai gaya hidup sehat, tapi juga memiliki fungsi sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun