Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kevin, Banyuwangi, dan Panen Jeruk

23 Juli 2019   07:00 Diperbarui: 23 Juli 2019   08:38 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pebulutangkis Kevin Sanjaya Sukamuljo, kita ketahui baru saja menjuarai ajang bulutangkis Indonesia Open 2019 bersama pasangannya Marcus Fernaldi Gideon.

Banyuwangi boleh berbangga, karena Kevin Sanjaya dilahirkan di Banyuwangi 24 tahun lalu. Kevin bareng Marcus merupakan pebulutangkis nomor satu dunia.

Tapi, ada satu lagi yang membuat bangga Banyuwangi. Pasalnya di sana ada suatu balai, yaitu Balai Penelitian Jeruk dan Buah Subtropika (Balijestro) di Jalan Raya Tlekung, Kota Baru, Banyuwangi, Jawa Timur.

Kabar gembira, dari Balijestro itu sudah ditemukan satu teknologi yang akan membuat jeruk berlimpah. Teknologi itu dinamakan Bujangseta, Bujangseta merupakan kependekan dari Pembuahan Jeruk Berjenjang Sepanjang Tahun.

Kalau dengan pola tanam konvensional, buah jeruk menghasilkan panen setiap setengah tahun sekali. Maka dengan teknologi Bujangseta, masa panen jeruk dapat dihasilkan sebanyak lima kali dalam setahunnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Fadjry Djufry, mengatakan dengan diterapkannya teknologi Bujangseta maka Indonesia tidak perlu lagi khawatir akan persediaan buah jeruk, karena panen jeruk akan melimpah. Dan nantinya bisa diekspor.

Selain itu, teknologi ini memberikan keuntungan yang lebih baik bagi para petani buah jeruk. Karena petani mendapatkan harga yang bagus dengan masa panen yang bisa diatur. Petani tak usah takut stok melimpah, karena dengan biaya produksi yang murah akan menguntungkan.

Produksi jeruk nasional sekarang adalah 2,2 juta ton. Dengan teknologi Bujangseta panen akan berlipat ganda, sehingga dapat memenuhi kebutuhan jeruk nasional dan pasar luar negeri. Hal itu disebabkan karena teknologi Bujangseta off season, dapat berbuah sepanjang tahun, juga menghasilkan jeruk bermutu premium, rasanya juga sesuai pasar, dan kulit mulus ditambah harga yang memadai.

Fadjri mengatakan nantinya teknologi Bujangseta akan disebarkan serta diterapkan di seluruh wilayah Indonesia. "Untuk sementara Banyuwangi yang sudah menerapkan teknologi ini," ujar Fadjri.

Fadjri juga menambahkan, teknologi Bujangseta yang diterapkan di Banyuwangi bisa direalisasikan juga di tempat lain. Pelaksanaannya mudah, cuma kemauan petani dan dukungan dari Pemda setempat.

Kementan mendapat penghargaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun