Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ebola, Kongo Darurat Lagi

20 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 20 Juli 2019   06:36 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korban Ebola (ygsimple2aja.blogspot.com)

Republik Kongo lagi-lagi diserang virus Ebola. Wabah Ebola pernah menyerang negara di benua Afrika itu pada tahun 2013-2016, pada waktu itu dunia heboh.

Kedahsyatan Ebola ketika itu menelan lebih dari 11.000 orang di Afrika Barat. Mereka mati digerogoti virus yang sangat kejam itu.

Adapun saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kejadian luar biasa ini dengan status darurat internasional. Laporan hingga Selasa, (16/7/2019) WHO mencatat ada 2.341 kasus yang positif terkena Ebola di Republik Demokratik Kongo, dan yang meninggal lebih dari 1700 orang.

Kendati dunia internasional sudah merespon dengan upaya untuk menanggulangi wabah sejak 11 bulan lalu, akan tetapi wabah ini terus saja berkembang.

Menurut Peter Piot, salah seorang peneliti dan kini menjabat Direktur London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan Ebola tidak menimbulkan tanda-tanda di bawah kendali.

Kepada Reuters, Peter berharap ada keputusan dari yang berwenang untuk meningkatkan koordinasi serta memberikan dana untuk menghentikan wabah di Kongo. Kamis, (18/7/2019).

Penetapan status darurat oleh WHO tersebut dimaksudkan untuk mendorong dunia secara radikal turut serta membantu menanggulangi penyakit ini.

"Dengan kejadian luar biasa ini sudah saatnya internasional melipatgandakan perhatiannya kepada Kongo," kata Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Dalam kasus terakhir, seorang pendeta meninggal sesudah ia bepergian ke Goma, sebuah kota berpenduduk dua juta orang, dimana kota Goma merupakan pintu gerbang ke Rwanda dan negara lainnya.

Bulan lalu, wabah Ebola sudah menyebar ke Uganda. Ketika diadakan acara pemakaman seorang yang meninggal karena Ebola di Kongo, orang itu dimakamkan di Uganda. Dan ada satu keluarga yang ikut acara pemakaman membawa virus penyakit ini ke Uganda.

Sebenarnya, status darurat internasional ini sudah lama diharapkan agar dunia internasional turut membantu menanggulangi. Hal itu dikatakan pakar kesehatan global dari Georgetown University Law Center, Alexandra Phelan.

"Upaya dalam kondisi sulit sudah dilakukan selama setahun terakhir, kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu," katanya.

Namun Phelan menyayangkan karena ada penundaan pemberian dana penanggulangan penyakit.

Ketua Komite Regulasi Kesehatan Internasional untuk Ebola, Profesor Robert Steffen mengatakan meski sudah ditetapkan status darurat, tapi menurutnya tidak perlu ada negara yang bereaksi berlebihan. Reaksi berlebihan ini menurut Robert adalah dengan menutup perbatasan atau mengurangi aktivitas perdagangan antar negara.

Penyakit Ebola

Dikatakan penyakit Ebola, karena penyakit ini disebarkan dan ditularkan oleh virus Ebolavirus, dan pertama kali penyakit ini ditemukan di Sungai Ebola, Republik Demokratik Kongo.

Manusia terjangkit Ebola karena kontak dengan binatang yang sudah terinfeksi dengan virus, seperti antelop hutan, kelelawar buah (Pteropodidae).

Virus ini memasuki tubuh manusia melalui kotoran, cairan tubuh, darah, atau melalui kulit yang terkelupas dari orang yang terinfeksi.

Sangat berbahaya, jika Anda berada di lingkungan yang sudah terkontaminasi virus ini, karena virus bisa menyelusup ke tubuh manusia. Bahkan orang yang melayat orang yang meninggal karena Ebola, dapat terkena virus ini jika kontak langsung.

Virus ini sungguh membahayakan, angka harapan hidup bagi penderita Ebola adalah 0 persen. Virus Ebola sanggup menggerogoti tubuh manusia dengan cepat.

Korban Ebola (ygsimple2aja.blogspot.com)
Korban Ebola (ygsimple2aja.blogspot.com)
Gejala Ebola yang dirasakan di antaranya adalah, si penderita akan mengalami pendarahan di dalam dan luar tubuh, nyeri dada, sakit tenggorokan, cegukan terus menerus, batuk, mata merah, mengalami ruam-ruam. Gejala Ebola lainnya adalah hilangnya nafsu makan, sakit perut, muntah, diare, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, dan demam.

bbc co.uk melansir sebaran virus Ebola lebih diperparah lagi karena berkaitan dengan budaya bangsa Afrika. Seperti efek domino, penyakit mudah menyebar, karena penduduk Afrika akan berempati dengan pasien Ebola dengan kontak langsung.

Ebola memang penyakit yang mengerikan bahkan hingga saat ini belum ditemukan adanya obat untuk menyembuhkan penyakit ini. Tapi WHO menyarankan agar Anda menghindari kontak langsung dengan pasien, cucilah tangan selalu dengan baik dan seksama, selalu gunakan masker atau sarung tangan, jangan menyentuh benda apapun yang bisa menyebarkan kontaminasi di tempat umum.

Selain itu, jika Anda berada dekat dengan wilayah yang terkena wabah Ebola, hindarilah mengonsumsi daging mentah, terutama dari hewan yang bisa menyebarkan virus ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun