603 gol telah diciptakan Lionel Messi dari 687 laga di seluruh ajang. Tak pelak, pemain yang kini berusia 32 tahun itu bercokol di puncak daftar pencetak gol Barcelona sepanjang masa.
Tak pelak penampilannya itu, Messi dihargai FIFA Ballon d'Or sebanyak lima kali, yaitu tahun 2009 2010 2011 2012 dan 2015.
Tak pelak Carles Puyol, mantan pemain Barcelona menyebut alien. Pemain legendaris lainnya, Samuel Eto'o bahkan menjuluki pemain asal Argentina itu sebagai dewa.
Akan tetapi, dewa bermain melempem ketika berseragam negaranya. Semenjak membela Argentina mulai 2005 hingga sekarang, dia belum pernah memberikan Albiceleste titel juara. Padahal, sudah lima kali Messi bermain bersama negaranya di empat turnamen besar. Copa America 2007 2015 2016 2019 dan Piala Dunia 2014.
Kegagalan demi kegagalan negaranya itu sempat menimbulkan keinginan Messi untuk gantung sepatu, Messi rada-rada putus asa. Sampai yang teranyar, di Copa America 2019 pun, Argentina cuma menduduki peringkat ketiga.
Bukan saja gagal juara, Messi juga tampil buruk di Copa America 2019 Brasil ini. Ia hanya bisa mencetak satu gol, itupun lewat titik putih. Messi pun bahkan dihadiahi kartu merah ketika melawan Chile.
Lantas Messi pun membuat kesal banyak orang di luar lapangan. Messi menolak medali penerimaan juara ketiga sebagai kekecewaannya terkait ulah wasit yang memimpin pertandingan. Messi menuduh wasit telah korupsi. Ia juga menuding Copa America 2019 sudah diatur untuk memenangkan Brasil sebagai juaranya.
Messi kesal karena dihadiahi wasit kartu merah ketika beradu badan dengan pemain Chile, Medel. Sebelumnya, Messi pun mengucapkan sumpah serapah kepada wasit ketika Argentina kalah 0-2 dari Brasil di semifinal.Â
Messi menuding wasit telah dipengaruhi sumpah serapah yang diucapkannya ketika melawan Brasil di semifinal, sehingga ia diusir wasit laga Argentina melawan Chile di perebutan juara ketiga.
Penyelenggara Copa America, CONMEBOL dan ratusan tenaga CONMEBOL yang sudah berusaha keras menyelenggarakan turnamen yang profesional dan transparan sejak 2016 berusaha keras mengembangkan sepakbola Amerika Selatan, tentu saja tergoyang mendengar apa yang dikatakan Messi. Mereka tidak akan tinggal diam begitu saja dan segera akan mengkaji hukuman bagi Lionel Messi.
CONMEBOL menggambarkan Messi telah bertindak tidak hormat dengan kata-katanya.
Kendati demikian, sampai sekarang belum ada keterangan resmi hukuman apa yang akan diberikan kepada La Pulga. Tetapi sesuai dengan peraturan yang berlaku, Messi terancam hukuman tidak boleh memperkuat negaranya selama dua tahun.Â
Itu berarti La Pulga tidak boleh memperkuat Argentina pada Copa America 2020 yang digelar di Kolombia dan Argentina, juga tidak boleh memperkuat Albiceleste pada kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022.
Kebencian Messi mendapat tanggapan dari pelatih Brasil, Tite. Kendati Adenor Leonardo Bacchi Tite menyadari wasit yang mengganjar Messi kartu merah sepertinya sakit hati terkait omongan Messi sehari sebelumnya. Tapi menurut Tite Messi seharusnya respek saja, menerima dan memahami kekalahan. Dalam hal itu, Messi juga mengatakan seharusnya Argentina layak masuk final.
Benarkah wasit Mario Diaz de Vivar mengusir Messi dipengaruhi sakit hati atas perkataan Messi sebelumnya?
Lebih lanjut Tite mengatakan, sebagai pemain besar, dia (Messi) harus hati-hati, dia bakal menghadapi tekanan besar.
"Setiap orang mempunyai masalah, Anda harus menghargainya," pungkas Tite.
Why Messi, what's happen?
Itulah kehidupan, banyak masalah yang terjadi. Lionel Messi pun harus mendekam kesal dan akan ia ingat sepanjang hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H