Sejenak melirik ke daerah.Â
Toto Sunanto dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon, Jawa Barat. Toto lantas digantikan oleh Lili Eliyah menjadi plt Ketua DPD Partai Golkar Cirebon.
Toto menilai tindak pelengseran dirinya tanda tidak sehatnya demokrasi di Partai Golkar. Toto menilai tindakan tidak masuk akal. Ia merasa dirinya dibungkam.
Menurut Musda (Musyawarah Daerah) ia diberhentikan dengan alasan periodisasi. Akan tetapi alasan itu ditangkis Toto, "Periodisasi kan tahun 2020, setahun lagi," ujarnya.
Toto sendiri sedang mengumpulkan data guna melawan keputusan pemberhentian dirinya.
Ia yakin, pemberhentian dirinya karena ia mendukung Bambang Soesatyo untuk menjadi Ketua Umum di Musyawarah Nasional Partai berlambang pohon beringin itu yang menurut rencana akan digelar pada akhir tahun 2019. Calon Ketua Umum lainnya adalah Airlangga Hartarto.
"Betul, gegara mendukung Bamsoet, saya diberhentikan," jelas Toto.
Toto menilai dukungannya kepada Bamsoet adalah biasa saja, "Bamsoet kan kader Golkar, bukan partai lain," katanya.
Itu sebabnya Toto tidak begitu heran ia dicopot dari jabatannya, padahal jabatannya baru jatuh tempo pada tahun 2020. "Jangan dipasung begitu, dong," ujar Toto.
Toto menjelaskan alasannya memilih Bamsoet untuk menjadi Ketua Umum nanti, menurutnya Bamsoet memberikan perhatian lebih kepada daerah ketimbang DPP saat ini. Bamsoet juga dinilainya mempunyai komunikasi yang baik dengan sesama kader Golkar lainnya.
Toto menganggap selama ini tidak ada perhatian dari DPP. Bamsoet dinilainya komunikatif, enak diajak bicara.