Sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan karena pankreas hanya menghasilkan sedikit sekali insulin dan hormon tidak bisa bekerja sama sekali.
Diabetes tipe 1 diderita oleh sekitar 10 persen penderita kencing manis. British National Health Service menyebutkan, diabetes tipe 1 muncul ketika anak-anak atau remaja.
Diabetes tipe 2 diderita oleh orang tua dan mereka di usia paruh baya (40 tahun), juga diderita orang muda yang obesitas dan kurang olahraga. Diabetes tipe 2 ini juga dialami oleh mereka yang berlatar belakang suku-suku tertentu, terutama di Asia Selatan (usia 25 tahun).
Adapun gejala-gejala dari diabetes ini adalah: luka yang tidak kunjung sembuh, kaburnya penglihatan, terjadi sariawan, kehilangan berat badan, merasa sangat lelah, sering buang air kecil terutama pada malam hari, dan merasa sangat haus.
Data WHO menunjukkan terjadi peningkatan penderita diabetes dari 109 juta pada 1980 menjadi 423 juta pada 2015.
Jika pada 1980 penderita diabetes dewasa (lebih 18 tahun) kurang dari 5 persen, tahun 2015 menjadi 8,6 persen di dunia.
International Diabetes Foundation merilis, diabetes di negara-negara maju terjadi karena mengonsumsi makanan olahan dan juga terkait dengan kemiskinan. Sedangkan 80 persen dewasa penderita diabetes tinggal negara-negara berpenghasilan rendah atau menengah, karena kebiasaan makan yang berubah.
Di negara kita sendiri, data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) dari Kemenkes RI tahun 2013 ada sekitar 12 juta orang dewasa (diatas 15 tahun) terkena diabetes tipe 2. Dari situ, hanya 26 persen saja yang sudah terdiagnosis, sementara sisanya belum menyadari.
Hasil dari analisa, penyebab munculnya penyakit diabetes di Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut:Â
Malas bergerak
Studi yang dilakukan Stanford University menyebutkan Indonesia menjadi negara yang orang-orangnya paling malas jalan kaki. Para peneliti mengambil 700.000 orang dari seluruh dunia dengan menggunakan aplikasi pemantau aktivitas Argus. Kajian itu menghasilkan Hongkong sebagai negara yang paling rajin berjalan kaki. Orang Hongkong berjalan 6880 langkah setiap hari, dibandingkan orang Indonesia yang cuma 3513 langkah per harinya.