Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Finlandia Negara Paling Bahagia, Indonesia Nomor Berapa?

2 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 2 Juli 2019   06:43 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk kedua kalinya berturut-turut, Finlandia, sebuah negara Nordik yang terletak di sebelah utara benua Eropa dinobatkan kembali sebagai negara paling bahagia di dunia. Tahun 2018 dan 2019.

Pada Rabu (20/3/2019) World Happiness Report mengeluarkan statement daftar negara-negara paling bahagia. Indonesia sendiri pada tahun ini berada di peringkat ke 92. Pengumuman itu dikeluarkan bertepatan dengan Hari Kebahagiaan Internasional.

World Happiness Report ini dikeluarkan untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) oleh sebuah jaringan yang dinamakan Sustainable Development Solutions Network.

Sustainable Development Solutions Network memperingkatkan negara-negara di dunia. Variabel-variabel yang digunakan untuk itu adalah antara lain kemurahan hati, dukungan sosial, harapan hidup sehat, kepercayaan, kebebasan, dan pendapatan. Enam variabel.

Profesor John Helliwell, co editor laporan itu menjelaskan bahwa ke sepuluh negara teratas paling bahagia selalu memiliki keenam variabel tadi serta ukuran emosional kesejahteraan yang paling baik. Profesor John Helliwell saat ini bekerja di University of British Columbia.

Ke sepuluh negara paling bahagia itu memang didominasi oleh negara-negara Eropa. Empat teratas di antaranya berasal dari Nordik yaitu Finlandia, Denmark, Norwegia dan Islandia. Urutan kelima dst sampai sepuluh dimiliki oleh Belanda, Swiss, Swedia, Selandia Baru, Kanada, dan Austria.

Helliwell mengatakan orang-orang Finlandia memiliki rasa saling bermurah hati, hidup dalam kebebasan, memiliki rasa percaya kepada pemerintahan. "Mereka juga saling peduli satu sama lain, dan orang Finlandia juga mau membayar pajak yang tinggi demi kesejahteraan sosial," ujar Helliwell.

Negara kita sendiri berada di peringkat ke 92 dari total 156 negara paling bahagia di dunia. Peringkat ini lebih baik dari tahun 2018 yang di peringkat ke 96. Indeks kebahagiaan Indonesia juga membaik dari 5093 menjadi 5192.

Indonesia kalah dari negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia ke 80 (tahun sebelumnya ke 35), Filipina ke 69 (tahun 2018 ke 71), Thailand berada di urutan ke 96 (sebelumnya 46). Dan yang paling berbahagia di Asia Tenggara adalah Singapura, di peringkat ke 35 (sebelumnya 34).

Indonesia setidaknya lebih baik dari daftar sepuluh negara yang paling tidak berbahagia, seperti Haiti, Botswana, Suriah, Malawi, Yaman, Rwanda, Tanzania, Afghanistan, Afrika Tengah, dan Sudan Selatan.

Negara Finlandia

Negara paling bahagia Finlandia. Negara yang berbatasan Laut Baltik di selatan, Norwegia di sebelah utara, Rusia di timur, serta Swedia di sebelah barat.

Ibukota Finlandia adalah Helsinki. Pemerintahan Finlandia menganut sistem Republik Parlementer. Kepala negaranya adalah seorang Presiden dan kepala pemerintahannya seorang Perdana Menteri. Finlandia dikenal sebagai sebuah negara yang mengalami musim dingin yang panjang serta warganya dinilai cenderung introver.

1,5 abad yang lalu Finlandia pernah mengalami bencana kelaparan besar, tapi kini negara itu menjadi paling aman dan stabil.

Sementara negara lainnya di dunia sedang berjuang dari masalah kesehatan seumpama obesitas dan depresi. Finlandia memiliki peringkat tertinggi.

Negara ini juga memiliki institusi keuangan yang kuat, aparat kepolisian yang dapat dipercaya, jurang sosial ekonomi yang rendah. Mereka juga memiliki kinerja pembangunan yang oke, dan pemberantasan korupsi.

Frank Martela, seorang ahli filsafat, mengatakan orang Finlandia merasa puas karena kebutuhan primer mereka terpenuhi. Mereka berhasil mengurangi jumlah tuna wisma.

Finlandia mempunyai 5,5 juta penduduk. Mereka bisa mewujudkan keseimbangan antara kebutuhan keluarga dan pekerjaan. Di sana, mereka memiliki cuti melahirkan yang panjang. Bagi ayah dan ibu. Jam kerja yang fleksibel. Juga pelayanan kesehatan yang efisien.

Namun bukan berarti negara itu sama sekali bebas dari masalah. Tercatat kemauan untuk bunuh diri cukup mencemaskan di sana. Juga konsumsi obat anti depresi dan alkohol.

Namun warga Finlandia memiliki sisu. Sisu adalah nama dari sebuah konsep. Yang berarti mereka cepat berdiri teguh usai menghadapi kesulitan-kesulitan. Mereka cepat pulih dari bencana. Dimana sebagian orang tak mampu bangkit, namun dengan ketangguhan untuk berjuang, keuletan, kepercayaan diri yang kokoh serta keberanian mengambil sikap hidup. Orang Finlandia dapat bangkit dari kesulitan.

Lansiran teranyar dari BBC News (Minggu,30 Juni 2019) menyebutkan kita seharusnya belajar dari orang Finlandia. Warga di sana sudah terbiasa hidup tanpa basa-basi. Hal itu bermakna, mereka akan diam, jika memang tidak ada yang perlu untuk dibicarakan. Ketimbang harus ngomongin orang lain dan selalu ikut campur urusan orang lain. Terkecuali jika mereka dimintai pendapatnya.

Saat warga di sana ngobrol, memang ada pokok yang dibicarakan, tapi mereka pantang untuk menjelek-jelekkan atau bergosip. Contohnya apabila mereka sedang duduk di cafe atau kedai kopi, mereka hanya ngobrol soal kopi saja dengan barista. Kopi yang dipesannya.

Warga juga dikenal sebagai pendiam. Jika Anda melihat orang di dalam angkutan umum yang ngomong keras-keras. Itu bukanlah orang Finlandia.

"Orang di sana berbicara dari keheningan hati, terutama pada mereka yang sudah saling mengenal," kata Dr Anna Vatanen, peneliti dari University of Oulu. Orang Finlandia berdiam sebagai bentuk komunikasi. Dr Anna adalah seorang peneliti yang pernah meneliti tentang "Lapses in interaction and the stereotype of the Silent Finn".

Seperti ada pepatah diam adalah emas. Jika orang bertanya "apa kabar?" Orang Finlandia menganggap itu sebagai sebuah pertanyaan yang harus dijawab. Sedangkan bagi orang lain, pertanyaan itu hanya sekedar basa-basi saja.

Lebih baik diam ketimbang bicara yang tidak penting. Betul?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun