Bagi Uruguay, laga melawan Peru yang berlangsung pada Minggu (30/6/2019) dinihari WIB merupakan laga untuk menggeliatnya dua predator tajam mereka, yaitu Luis Suarez dan Edinson Cavani. Sedangkan bagi Peru, mereka memiliki Guerrero dan gelandang berusia 20 tahun, Federico Valverde.
Cavani dan Suarez selama ini sudah mencetak dua gol di Copa America 2019, keduanya menjadi pemain tersubur. Jika dihitung dengan gol yang diciptakan mereka bersama klub, Suarez (Barcelona) mencetak 52 gol di sepanjang musim lalu, sedangkan Cavani (Paris Saint-Germain) 32 gol.
Berkat Suarez dan Cavani, Uruguay menjadi tim kedua tersubur pada ajang ini dengan tujuh gol dari dua laga. Yang tersubur adalah tuan rumah Brasil dengan membobol delapan gol.
Perbedaannya adalah, "La Celeste" selalu tidak pernah gagal mencetak gol di setiap laga. Sedangkan Brasil bermain 0-0 melawan Venezuela.
Bahkan ketika melawan juara bertahan Chile, dalam situasi sulit pun La Celeste mampu keluar dari problem dan membobol gawang lawannya, Cavani membobol gawang Chile lewat kepalanya.
Pelatih Oscar Tabarez sendiri mengakui kalau kedua predator itu tidak tergantikan.
Pelatih yang dijuluki "Sang Maestro" itu yakin kedua predator bakal berbicara lebih banyak lagi. Suarez dan Cavani menjadi duet maut bagi Uruguay.
Pelatih yang sudah 13 tahun menangani La Celeste itu berharap banyak kepada keduanya.
Suarez selama ini sudah menyumbangkan 58 gol bagi negaranya, yakin akan memberikan yang terbaik. "Kami yang terbanyak, sudah 15 kali juara," ujarnya.
Peru sendiri mempunyai Guerrero. Pemain klub Internacianal Brasil itu juga garang kendati tidak setajam Suarez dan Cavani. Semenjak berakhirnya skorsing 14 bulan karena terlibat kokain, Guerrero sudah mencetak sembilan gol terhitung bulan April 2019 lalu. Bagi Federico Valverde, Copa America 2019 dijadikan ajang pembuktian diri.Â
Peru sendiri lolos ke perempatfinal Copa America 2019 dengan status sebagai urutan ketiga terbaik dari semua Grup babak penyisihan.
