Sisa waktu laga babak pertama berakhir, kedudukan 2-1 untuk Madura tetap bertahan.
Penjaga gawang Muhammad Ridho menjadi bintang bagi timnya dengan beberapa kali permainan cemerlangnya. Goncalves yang membuat dua gol, bisa menjadi sia-sia jika Ridho tidak gemilang.
Pada menit ke 58, setelah terjadi huru-hara di dalam kotak penalti, bola tampak seperti tersentuh tangan seorang pemain Madura, tapi wasit tidak mengganggap handball.
Persebaya kembali memperoleh peluang berbahaya di menit ke 68, akan tetapi pergerakan Amido Balde yang berlari hingga ke kotak penalti dapat dihentikan Ridho. Oleh perbuatannya itu, wasit memberikan hadiah kartu kuning kepada Ridho. Sempat terjadi kontroversi, karena pelanggaran Ridho itu sudah terjadi di dalam kotak terlarang. Pas garis masuk sedikit ke kotak terlarang.
Namun wasit tidak memberikan hadiah penalti buat Persebaya, karena menganggap pelanggaran Ridho terjadi masih di luar garis.
Lagi-lagi permainan gemilang Muhammad Ridho, berkali-kali menggagalkan peluang-peluang berbahaya yang berasal dari serangan-serangan pemain Bajul Ijo.
Seperti ketika permainan satu dua antara Jalilov dan Irfan Jaya. Namun tembakan yang dilepaskan Irfan masih diselamatkan Ridho.
Juga di menit ke 89, bola sundulan Balde masih bisa ditepis Ridho. Lima menit injury time yang diberikan wasit tak dapat membuat usaha Persebaya berbuah gol.
Hingga akhirnya wasit meniup peluit panjang tanda laga berakhir. Skor 2-0 tetap bertahan menjadi milik Laskar Sapeh Kerrab. Madura United pun lolos ke babak empat besar Piala Indonesia 2019 dengan kemenangan agregat 3-2 atas Bajul Ijo.
Di semifinal, Madura United akan berhadapan dengan PSM Makassar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H