Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mimpi Prof Harry Belum Berakhir

25 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 25 Juni 2019   10:31 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barangkali daya beli masyarakat Indonesia yang semakin meningkat, ini yang menyebabkan orang Indonesia menjadi malas bergerak serta mengonsumsi makanan-makanan yang lezat dan mahal.

Mereka menjadi tidak terkontrol melahap aneka makanan atau minuman yang berisi kadar gula, garam dan lemak. Dunia kesehatan mengasumsikan kelebihan mengonsumsi gula, garam dan lemak dari yang dianjurkan bisa menimbulkan aneka macam penyakit, termasuk jantung.

"Orang kita makan 15 gram garam per harinya," kata Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, dr. Ario Soeryo Kuncoro, SPJP saat diskusi beberapa waktu lalu.

Ario mengatakan kebiasaan makan masyarakat kita memang sulit dirubah, padahal makan garam seharinya dilarang lebih dari 2 gram.

Selain garam, orang kita juga mengonsumsi gula dan lemak lebih banyak dari yang dianjurkan. Gula 50 gram, lemak 67 gram.

Asupan berlebihan dari gula, garam, dan lemak dapat memicu berbagai macam penyakit nantinya.

15 dari 1000 orang Indonesia menderita penyakit jantung. Nyeri pada dada yang terus menjalar ke tangan kiri ketika beraktivitas.

Coba perhatikan, penderita jantung lebih sering ditemukan pada mereka yang sudah berumur, wanita, mereka yang tidak bekerja, berpendidikan rendah, dan mereka yang bermukim di perkotaan.

Sila, Anda analisis sendiri mengapa demikian?

Dari pemerintah. Jaminan Kesehatan Nasional menanggung biaya 52 persen untuk penyakit jantung dari total biaya penyakit katastropik, atau setara dengan Rp 6,7 triliun.

Ada penyakit jantung, ada dokter yang menanganinya. 

Berkaitan dengan itu, baru-baru ini ada orang Indonesia yang mendapat penghargaan internasional. Dia adalah Prof. Dr. Harry Suryapranata, seorang ahli kardiologi. Dia mendapat penghargaan dari pemerintah Kerajaan Belanda berupa Ridder in de Orde van de Nederlandse Leeuw, atau Knight in the Order of the Nederlands Lion. 

Walikota Zwolle, Provinsi Overijssel, Henk Jan Meijer memberikan penghargaan 11 orang, tetapi hanya Prof. Dr. dr. Harry Suryapranata, M.D. Sp.JP, pH.D yang mendapatkan penghargaan tertinggi tersebut. Penghargaan itu diberikan pada 26 April 2019 karena pengabdian Harry dalam pengembangan ilmu penanganan serangan jantung akut.

Prof. Harry menjadi populer di dunia kedokteran, karena ia menerapkan pemasangan ring (cincin) kepada pasien penderita jantung untuk menyelamatkan si pasien dari kematian.

Prof Harry menerangkan, pada awal 1990-an, dari semua pasien jantung yang dirawat di rumah sakit, 20 persen di antaranya berujung pada kematian. "Pasien dirawat di rumah sakit, setelah itu disuruh istirahat selama 2 minggu. Jadi 1 dari 5 mereka meninggal," katanya.

Harry lantas menerapkan pemasangan ring pada jantung, untuk menyelamatkan tersumbatnya salah satu pembuluh darah koroner.

Prof Harry cs kemudian membuktikan bahwa pemasangan cincin pada pasien bisa menurunkan angka kematian dari 20 persen menjadi sekitar 2 persen saja.

Kasus-kasus yang ditangani Prof Harry lantas dipublikasikan di The New England Journal of Medicine. Pada tahun 1993, Prof Harry mendapat kecaman dari dunia kedokteran sebab tindakannya itu tidak etis, tidak sesuai dengan etika kedokteran.

"Orang sakit koq dioperasi, kriminal itu namanya. Ya, kami dikecam. Akhirnya kami promosi kemana-mana, dari studi ke studi, memberikan lecture, dan sebagainya sesampai akhirnya kami tunjukkan bahwa semakin pasien cepat ditangani, semakin banyak juga yang diselamatkan, setidaknya jantungnya tidak rusak," Harry menjelaskan tentang tindakannya memasang ring.

Upaya propaganda yang dilakukannya akhirnya berbuah manis, pada 2006 ide dan penemuannya itu dapat diterima oleh dunia kedokteran. Bahkan Prof Harry memperoleh Andreas Grunzing, sebuah penghargaan dunia kedokteran, dari World Congress of Cardiology di Barcelona, Spanyol. Dan dari European Society of Cardiology.

Penghargaan Andreas Grunzing diberikan atas jasa-jasanya menjadi pelatih serta pendidik para kardiolog di Asia dan Eropa. Kendati dia sudah mendapatkan penghargaan, mimpinya belum berakhir untuk memajukan dunia kedokteran terutama di bidang jantung dan pembuluh darah yang menjadi spesialisasinya.

Prof Harry sendiri merupakan pimpinan dari Lembaga Riset Internasional, Diagram BV.

Prof Harry tercatat sudah mendirikan Rumah Sakit Jantung Diagram pada tahun 2006 di kawasan Cinere, Depok. 

Saat ini, selain berpraktek di sana, ia juga berpraktek di RS Siloam.

Harry sendiri menamai mimpinya "cardiac command center". Memberikan fasilitas call center kepada yang membutuhkan.

Singkatnya, di Indonesia saat ini ia berpraktek di dua RS, yaitu Siloam Hospital Jalan TB Simatupang dan RS Jantung Diagram Cinere.

Pria berusia 67 tahun ini berharap kita bisa mencuri banyak ilmu kesehatan dari luar dan mengaplikasikannya di Indonesia. Boncenglah teknologi guna memajukan ilmu kedokteran. Yang pada akhirnya, masyarakat Indonesia lebih percaya untuk berobat di dalam negeri ketimbang di luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun