Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Beberapa Tips Menghindari Polusi Udara

24 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 29 Juni 2019   13:57 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari lalu, kita mendengar kabar beberapa pejabat digugat berkaitan dengan masalah pencemaran udara di ibukota Jakarta. Pengacara publik LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Jakarta, Ayu Eza Tiara yang mewakili sekitar 50 orang penggugat mengatakan gugatan akan didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta pada akhir Juni ini.

Para penggugat menggugat ketujuh pejabat negara, masing-masing Presiden RI, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Juga ketiga gubernur yang terkait, Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Banten dan Gubernur Jawa Barat.

Seperti diketahui, ibukota Jakarta sudah menjadi kota yang paling tercemar di Asia Tenggara dengan tingkat PM (Particulate Matter) 2,5 mencapai 45,3 ug/m3. Adapun tempat kedua diduduki oleh Hanoi di Vietnam dengan 40,8 ug/m3.

Dengan standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia WHO pada 10 ug/m3. Bisa Anda bayangkan, Jakarta sudah empat kali lipat melebihi batas aman pencemaran udara PM 2,5.

Pencemaran udara atau polusi jelas sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Direktur Eksekutif WALHI, Nur Hidayati menyatakan, dengan adanya pencemaran di Jakarta maka warga setidaknya sangat dirugikan. Karena kalau sakit harus mengeluarkan sejumlah uang untuk berobat, dan juga tidak lagi bisa menikmati segarnya udara yang dihirup. "Kami tidak meminta ganti rugi," ujar Nur.

Mengaca pada penelitian yang belum lama, pada mereka yang tinggal di area yang polusi dengan mereka yang tinggal di area yang bebas polusi. Ditemukan bahwa jantung mereka yang berada di area polusi bentuknya lebih besar ketimbang jantung mereka yang tinggal di area yang bebas polusi.

Jantung yang lebih besar itu mengisyaratkan telah terjadi pembengkakan, yang mana itu dapat menjadi cikal bakal gagal jantung.

Dunia kesehatan mengartikan PM (Particulate Matter). PM adalah kumpulan partikel cair atau padat yang berada di udara. Adapun PM itu terdiri dari air, mineral debu, karbon hitam, natrium klorida, amonia, dan sulfur nitrat.

Jelas sekali keberadaan partikel cair dan padat dari PM itu berkaitan erat dengan meningkatnya kasus penyakit dari waktu ke waktu serta juga peningkatan angka kematian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun