Jika tubuh menderita panas, lantas tubuh berusaha mendinginkan dengan mengeluarkan keringat. Yang mana cairan dalam tubuh mengalami dehidrasi. Akibat dari kekurangan cairan dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan muntah, mual, sakit kepala ringan, dan kelelahan. Dehidrasi itu bisa berakibat otot menjadi kejang dan stres karena terlalu lama berada di tempat yang panas (seperti yang dialami Kanselir Jerman Angela Merkel). Seorang atlet, ketika berlari otot kakinya bisa menjadi kram.
Karena tubuh panas hingga dehidrasi, kondisi ini bisa berlanjut menjadi heat stroke.
3. Syok.
Syok pada tubuh disebabkan karena tubuh tidak mampu mengalirkan oksigen ke organ-organ vital dalam tubuh karena kekurangan cairan. Karenanya, fungsi organ dan sel menjadi tidak memadai dan gagal.
4. Hilang kesadaran.
Dehidrasi juga dapat mengakibatkan turunnya pasokan darah ke otak. Yang mana hal tersebut dapat menyebabkan hilang kesadaran, kebingungan, bahkan koma. Koma, atau panjangnya ketidaksadaran diakibatkan karena otak terganggu. Baik untuk sementara atau pun permanen.
5. Ginjal terganggu.
Dehidrasi dapat mengakibatkan tekanan darah menurun ke organ-organ vital, termasuk ginjal. Sehingga ginjal terganggu. Keadaan ini dapat diatasi jika diobati semenjak dini.
Itulah beberapa gejala yang bisa terjadi akibat dehidrasi, atau kekurangan cairan dalam tubuh.
Hal senada dijelaskan oleh Dr dr Ermita I. Ilyas, MS, AIFO, dari Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jika tubuh kekurangan cairan, maka akan menyebabkan kerja organ tubuh terganggu.
Fox News menyatakan elektrolit merupakan ion yang bermuatan listrik yang membikin otot bekerja. Dehidrasi menyebabkan elektrolit seperti kalium dan natrium menjadi tidak seimbang sehingga mempengaruhi kinerja otot.