Klub sepakbola masuk bursa. Dengan kode saham BOLA PT Bali Bintang Sejahtera yang mengelola klub bola Bali United melepaskan 2 miliar saham, atau 33,33 persen di harga penawaran perdana yaitu Rp 175,- per lembar saham.
Klub sepakbola profesional Bali United, peserta Shopee Liga 1 menjadi klub sepakbola Indonesia pertama yang go public. Selain itu, Bali United merupakan klub sepakbola pertama yang go public di kawasan Asia Tenggara.
Saham yang dicatatkan pada Senin (17/6/2019) di Bursa Efek Indonesia itu, menjadikan PT Bali Bintang Sejahtera Tbk menjadi perusahaan publik yang ke 632 tercatat sahamnya di BEI.
CEO Bali United Yabes Tanuri mengatakan pencatatan saham di BEI itu merupakan bagian dari visi dan misi PT Bali Bintang Sejahtera Tbk untuk melakukan inovasi yang berkelanjutan, baik di bidang olahraga bola sepak, dan hiburan.
PT Bali Bintang Sejahtera sendiri mempunyai beberapa anak, yaitu PT IOG Indonesia Sejahtera, PT Radio Swara Bukit Bali Indah, PT Kreasi Karya Bangsa, dan PT Bali Boga Sejahtera.
Pada penutupan saham kemarin (Senin, 17/6/2019) di BEI, saham BOLA melonjak 69,14 persen menjadi Rp 296,- per lembar saham.
Klub Bali United FC sendiri berdiri pada 15 Pebruari 2015, bermarkas di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Total asset per Desember 2018 Rp 146,76 miliar. CEO Yabes Tanuri dan pelatih saat ini Stefano Cugurra.
Tercatat, pada 2018 Bali United FC memperoleh penghasilan Rp 115,2 miliar. Naik 119,43 persen dalam setahun.Â
Yabes Tanuri mengatakan sekitar 65 persen pendapatan Bali United berasal dari sponsor, sedangkan dari cendera mata yang dijual sekitar 15 persen. Dan sisanya berasal dari akademi sepakbola, e-sports, media, agensi pemasaran, kafe dan dari anak perusahaan.
Pada tahun 2019 ini Bali United mematok target penghasilan sebesar Rp 230 miliar. Bali United membukukan laba bersih pada tahun lalu sebesar Rp 5,52 miliar. Sedangkan pada tahun ini (sampai Mei) sudah memperoleh laba Rp 4,96 miliar.
Rata-rata penonton yang hadir dalam laga kandang Bali United adalah sekitar 13.000 orang, Yabes optimis investor akan tertarik untuk membeli saham BOLA. Banyak aspek yang menarik.
Adapun pelatih Bali United FC Teco Cugurra mengatakan bahwa 60 persen dana yang diperoleh dari bursa akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur latihan klub dan belanja pemain.
Sebelum mencatat di BEI, Bali United pada 10 dan 12 Juni melakukan IPO di Denpasar, Bali. Gayung bersambut, penawaran itu mengalami kelebihan permintaan sampai 110 kali lipat. Tenyata saham bukan saja diminati para investor, para penggemar klub juga sangat antusias menjadi pemegang saham.
Plt Ketua Umum PSSI Iwan Budianto menilai positif langkah yang diambil Bali United untuk go public. Menurut Iwan, hal itu memberi sinyal sepakbola Indonesia mengalami perkembangan dan maju.
"Sebagai klub profesional, Bali United banyak penggemarnya, PSSI selalu mendukung dan berharap akan ada klub lain yang mengikuti," ujarnya.
Iwan turut merasakan antusiasme masyarakat Bali dalam tiga hari penawaran di Denpasar untuk punya saham BOLA.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyatakan bahwa pihaknya sudah menemui klub Arema FC. Manajemen Arema FC Malang dibujuk melakukan IPO atau Initial Public Offering. Selain Arema FC, klub profesional peserta Liga 1 Shopee lainnya yang sudah didekati untuk IPO adalah Persija Jakarta dan Persib Bandung.
Adapun Direktur Utama PT Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto mengatakan bahwa klub sepakbola melantai di bursa saham sebagai sesuatu yang menarik. "Karena industri sepakbola berpotensi di tanah air,".
PT Kresna Sekuritas adalah satu dari dua perusahaan yang ditunjuk Bali United sebagai penjamin pelaksana emisi dari proses IPO. Satu perusahaan lain penjamin Bali United adalah PT Buana Capital Sekuritas.
Dengan adanya pelopor PT Bali Bintang Sejahtera melantai di BEI dengan saham BOLA, Senin (17/6/2019), dimana Bali United mengumpulkan dana segar Rp 350 miliar. Diharapkan akan ada lagi klub sepakbola lain di Indonesia yang mengikutinya, pemegang saham investor klub sepakbola meramaikan bursa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H