Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Brasil Memulai Ambisinya dengan Tiga Poin

16 Juni 2019   07:00 Diperbarui: 16 Juni 2019   07:23 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebanyak 10 negara Amerika Selatan ditambah dua dari Asia memulai debut mereka di ajang Copa America yang bergulir mulai 15 Juni hingga 7 Juli 2019.

Brasil sebagai tuan rumah berhadapan dengan Bolivia sebagai laga pembuka. Dua penghuni Grup A lainnya adalah Venezuela dan Peru.

Edisi yang sekarang adalah yang ke 46 semenjak bergulir pertama kalinya pada 1919, atau seabad yang lalu, saat itu Brasil juga menjadi tuan rumah dan berhasil keluar sebagai juaranya.

Brasil sendiri sudah merasakan mengangkat trofi sebanyak 8 kali sejak juara terakhir kalinya di 2007. Di edisi tahun ini, Brasil berambisi untuk juara lagi. Sama halnya dengan Argentina dan Uruguay.

Di tangan pelatih Tite, Brasil lumayan bangkit di Piala Dunia Rusia 2018 kendati mereka cuma sampai pada babak perempatfinal. Setelah juara pada 2007, negeri kelahiran legendaris Pele ini cuma merasakan dua juara yaitu Piala Konfederasi 2009 dan 2013.

Yang paling menyakitkan, ketika Brasil malah tidak bisa melewati babak penyisihan Grup pada Copa America Centenario 2016.

Terakhir kali negeri Samba tuan rumah adalah tiga dekade lalu. Sekarang tuan rumah kembali.

Brasil tidak bisa menurunkan Neymar Junior karena masih belum sembuh dari cedera. Namun laga ujicoba melawan Qatar dan Honduras cukup memberikan kepercayaan diri mereka bertarung. 

Untuk juara lagi, Brasil harus melewati Uruguay atau Argentina sebagai saingan utama yang memiliki rekor juara lebih banyak. Terakhir kali Argentina angkat trofi adalah pada 1993. Jelas Lionel Messi dkk sangat menginginkan gelar juara kali ini.

Bagi Lionel Messi, mempersembahkan juara bagi negara sebagai pelengkap kepuasan, karena di level klub, Messi sudah banyak menyumbang juara bersama Barcelona.

Rintangan kedua adalah Uruguay. Uruguay sudah 15 kali juara. Di sana ada Luis Suarez, rekan Messi di Barcelona. Namun sebagai negara, Messi dan Suarez kini bentrok.

Pelatih Uruguay Oscar Tabarez mengantarkan Luis Suarez dkk sampai ke perempatfinal Piala Dunia Rusia 2018. Pelatih berusia 72 tahun itu telah berkiprah menangani Uruguay selama 13 tahun. Ia mengantarkan Uruguay juara Copa America 2011.

Laga pembuka pada Sabtu (15/6/2019) pagi WIB, Brasil mengumpulkan tiga poin setelah menang atas Bolivia 3-0.

Tuan rumah yang dijagokan kendati tidak diperkuat Neymar Junior membuat gol lewat Everton Soares dan Philippe Coutinho.

Neymar yang dijuluki pisau bermata dua oleh Wakil Presiden Federasi Sepakbola Brasil Fransisco Noveletto. Karena penyerang Paris Saint-Germain itu memiliki banyak fans sekaligus banyak juga pembencinya.

Namun tanpa Neymar, permainan Brasil justru lebih mengalir.

Berlaga di Cicero Pompeu de Toledo Stadium, tuan rumah langsung mengontrol permainan sejak awal.

Serangan-serangan Brasil diimbangi Bolivia dengan permainan yang cukup keras dengan tekel-tekel. Babak pertama penguasaan bola 76 persen milik Brasil.

Babak kedua baru bergulir tiga menit, tuan rumah mendapatkan hadiah penalti. Setelah melihat VAR, wasit menyatakan benar bahwa Jusino handball di kotak terlarang.

Maju sebagai algojo, Philippe Coutinho tidak menyia-nyiakan kesempatan. Brasil unggul 1-0 di menit ke 50.

Baru mulai lagi setelah gol pertama, bola direbut Roberto Firmino yang membawa bola menyusuri sisi kiri, lantas bola diumpan lambung ke depan gawang Uruguay. Si kulit bundar disambut dengan sundulan oleh Coutinho. Coutinho menciptakan gol keduanya.2-0 di menit ke 53.

Mendekati akhir laga, pelatih Brasil mengadakan sejumlah pergantian pemain. Roberto Firmino digantikan Gabriel Jesus, Richarlison digantikan Willian, dan David Neres digantikan Everton Soares.

Everton Soares yang baru masuk di menit ke 81, langsung beraksi dengan mencetak gol ketiga Brasil di menit ke 85. Tembakan melengkung yang sangat indah tak mampu dijangkau kiper Bolivia. 3-0.

Sehingga wasit meniup peluit panjang tanda laga usai, skor 3-0 tetap bertahan milik Brasil.

Tuan rumah pun memulai perjuangannya dengan baik, lewat dua gol dari Coutinho dan satu Soares.

Dua tim undangan terpilih, Qatar dan Jepang bukan tidak mungkin bakal membuat kejutan. Jepang dan Qatar merupakan dua tim terbaik yang bertemu di final Piala Asia 2019.

Bravo Barazillia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun