Pada saat ia ke kubu Djan Faridz di PPP, ia tidak mengikuti keputusan Djan Faridz yang mendukung Ahok-Djarot sebagai cagub/cawagub DKI, tapi ia justru mendukung AHY-Sylvia Murni.
Karena sikapnya yang mbalelo, maka ia dijuluki orang-orang dengan "Koboi Mbalelo".
Nama Habil Marati sempat muncul ke publik ketika menjabat sebagai Manajer Timnas Indonesia, dia pun pernah dipecat PSSI pada 2012. Sebelum itu, ia tercatat pernah mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PSSI. Setelah dipecat PSSI, ia membeli saham Persibo Bojonegoro pada Februari 2013 senilai Rp 10 miliar.
Setelah dipecat PSSI, nama Habil Marati mulai hilang dari permukaan.
Lantas pada akhir-akhir bulan puasa lalu, nama "HM" sempat muncul di media massa sebagai penyandang dana guna membunuh empat tokoh nasional dan satu bos LSI.
Seperti diketahui keempat tokoh nasional yang diancam dibunuh itu adalah Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere, Kepala Bidang Intelijen Negara Budi Gunawan, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menko Polhukam Wiranto. Sedangkan bos LSI Charta Politika adalah Yunarto Wijaya.
Pada Selasa (11/6/2019) "HM" muncul ke permukaan menjadi Habil Marati di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H