Namun, hal tersebut mendapat bantahan dari dari kubu PDI-P. Menurut Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno, Minggu (2/6/2019), pertemuan dan momen saling bersalaman antara kedua petinggi sekaligus menepis isu telah terjadi dendam politik di antara keduanya yang selama ini beredar.
Sedang mengenai demokrasi, Hendrawan menyatakan bahwa demokrasi bukan hanya sekedar tentang kompetisi.
"Silaturahmi antar tokoh politik sangat penting dalam situasi apapun. Demokrasi mengajarkan kita kapan harus berkompetisi dan kapan harus bermitra. Kapan harus berlaga, kapan harus berkolaborasi," imbuhnya.
Lanjut Hendrawan, berpulangnya ibu Ani sangat membuat kita kehilangan sosok ibu yang penuh pengabdian kepada bangsa. Namun, di sisi lain, hal ini mempererat tali persaudaraan.
"Inilah momentum mencairkan lagi sekat-sekat yang merusak persaudaraan antar sesama bangsa," tambah Hendrawan.
Memang sudah selayak dan seharusnya konflik apapun, termasuk lawan politik, harus dicairkan dan harus dikalahkan oleh momen yang teramat penting lagi. Yaitu bulan suci Ramadhan, bulan seribu bulan. Bulan penuh Rahmat dan ampunan. Dimana di bulan ini, segala amal ibadah kita diberikan ganjaran yang berlipat ganda. Apalagi, momen Hari Raya Idul Fitri. Dimana di sana kita harus bersih lagi. Harus suci kembali. Bersih dari segala kotoran dan dosa.
Kita lahir kembali, seperti seorang bayi yang baru dilahirkan. Suci, bersih, tak bernoda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI