Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola

Liverpool Juara Liga Champions

2 Juni 2019   08:19 Diperbarui: 2 Juni 2019   08:59 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanda Metropolitano Stadium, Madrid, Spanyol. Minggu (2/6/2019) dinihari WIB menjadi saksi duel final Liga Champions 2018-2019. Dua tim Inggris saling adu strategi untuk memenangkan laga.

Bagi Juergen Klopp, Liverpool berangkat ke Madrid dengan misi tidak boleh kalah lagi di final yang selama ini menjadi momok kegagalan. Tottenham Hotspurs pun ingin menikmati rasanya menjadi juara.

Dua musim sebelumnya, Juergen Klopp bersama Liverpool melangkah ke final, namun gagal juara karena dipecundangi Sevilla 1-3 musim 2016. Musim lalu keok 1-3 dari Real Madrid.

Sebelum final di Liga Champions musim ini, pelatih asal Jerman itu sudah membawa ke final tim-tim yang pernah ditukanginya sebanyak tujuh kali. Yang mana dari ketujuh final itu, Juergen Klopp cuma sekali juara yaitu pada ajang Piala Jerman 2012, saat itu timnya Borussia Dortmund juara dengan mengalahkan Bayern Munchen 5-2.

Terhitung yang teranyar, delapan kali final, melawan tim sesama Inggris Tottenham Hotspur, Juergen Klopp membuat sejarah dengan kemenangan 2-0 atas tim yang dilatih Mauricio Pochettino itu. Sehingga Liverpool menjadi juara di turnamen paling bergengsi, Liga Champions 2019.

Kedua gol kemenangan Liverpool dicetak oleh Mohamed Salah di menit kedua, dan satu lagi oleh Divock Origi beberapa menit jelang bubaran.

Dewi Fortuna berpihak kepada Si Merah, ketika laga baru bergulir dua menit, pemain asal Mesir Mohamed Salah menciptakan gol pertama bagi The Reds.

Dewi Fortuna bagi Liverpool, tapi "setan" bagi Tottenham Hotspur. Laga baru berjalan, bola umpan lambung yang dilepaskan Sadio Mane menyentuh tangan Moussa Sissoko yang berada di kotak penalti. Handball!

Wasit menunjuk titik putih. 

Eksekusi Mohamed Salah memperdaya kiper Hugo Lloris. 1-0 Si Merah unggul dari Lili Putih.

Sakit hati oleh gol yang tercipta terlalu dini, Lili Putih meningkatkan intensitas serangan. Gempuran Hotspur dapat diredam oleh Si Merah.

Sekitar menit 20 an, laga sempat dihentikan beberapa saat karena ada penonton laga yang memasuki lapangan. Tapi petugas keamanan bergerak gegas, sehingga laga dapat diteruskan lagi.

Sesudah itu, terjadi jual beli serangan antara kedua tim. Baik dari Liverpool maupun Tottenham Hotspur. Namun tidak ada sesuatu gol yang tercipta. Alhasil hingga jeda skor 1-0 masih bertahan untuk keunggulan Si Merah.

Memasuki babak kedua, Hotspur ingin lebih gencar lagi untuk membongkar pertahanan pasukan Klopp. Dalam laga ini, Harry Kane yang baru sembuh dari cedera belum bisa tampil maksimal. Begitu pun dengan Dele Alli dan Christian Eriksen bermain di bawah performa biasanya. Cuma si Korea Son Heung-Min yang beberapa kali menebar ancaman ke gawang Liverpool yang dikawal Alisson.

Pasukan Mauricio Pochettino terpaksa banyak melepaskan tembakan jarak jauh, karena intensitas serangan mereka selalu mengalami kesulitan untuk memasuki sepertiga pertahanan Liverpool.

Bola-bola lambung yang dilepaskan Eriksen masih bisa dengan mudah dimentahkan barisan belakang Liverpool. Hotspur nampak sangat kesulitan membongkar rapatnya pertahanan Si Merah sesampai menit ke 70.

Jalan buntu tersebut lantas dibaca oleh kedua pelatih. Pochettino memasukkan Lucas Moura supaya lebih bisa menyerang, menggantikan Winks. Demikian pula Klopp. Klopp menarik Wijnaldum dan Firmino, memasukkan Milner dan Origi.

Tercatat, Hotspur cuma menyepak si kulit bundar yang mengarah ke gawang pada menit ke 72. Tapi bola yang terlalu lemah dari Dele Alli itu bisa ditangkap Alisson.

Dua peluang lain Hotspur terjadi di menit ke 80 dari Son Heung-Min dan menit ke 83 dari Christian Eriksen. Namun Alisson terlampau tangguh menyelamatkan bola.

Serangan-serangan Hotspur menjadi bumerang. Berasal dari tendangan penjuru, terjadi huru-hara di kotak terlarang. Si kulit bundar sempat berpindah dari kaki ke kaki. Tapi akhirnya bola disepak Origi. Dan dengan sadis, Origi memberangus gawang Hotspur di menit ke 87. Skor pun menjadi 2-0 untuk Liverpool.

Lima menit added time yang diberikan wasit, tidak cukup bagi Lili Putih untuk menyamakan kedudukan. Hingga wasit meniup peluit panjang tanda laga usai, skor 2-0 tetap bertahan milik Liverpool.

Dengan demikian, Liverpool pun resmi keluar sebagai juara Liga Champions 2019.

Ini kali keenam Si Merah juara, sebelumnya mereka pernah menikmati nikmatnya juara pada 2004-2005 1983-1984 1980-1981 1977-1988 dan 1976-1977.

Rekor lalu lintas udara

Kita tahu, di negeri kita, Indonesia sedang sibuk-sibuknya lalu lintas udara yang berseliweran disebabkan mereka-mereka yang akan mudik lebaran ke kampung halaman tercinta. Peristiwa yang sama terjadi juga di Inggris pada jelang bentrok final Liga Champions 2018-2019.

Dari sekitar 100.000 warga negeri Ratu Elizabeth yang menyambut final Liga Champions 2019, di antaranya ada sekitar 9000 lalu lintas udara penerbangan yang terjadi pada Jum'at (31/5/2019). Mereka akan terbang dari Inggris ke Madrid untuk menonton langsung final. Dan ini adalah rekor! Rekor sebelumnya yang pernah terjadi adalah 8854 penerbangan dalam sehari, terjadi pada 25 Mei 2018. 

Adapun bandara-bandara yang sibuk karena ada final Liga Champions tersebut adalah Bandara Heathrow, Liverpool John Lennon, Gatwick, dan Leeds Bradford Airport.

Selain itu, penyewaan jet pribadi yang memberangkatkan penggila bola dari Inggris ke Madrid juga mengalami lonjakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun