Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pertemuan Purnawirawan TNI untuk Menjalin Kesepahaman

1 Juni 2019   07:54 Diperbarui: 1 Juni 2019   08:07 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejumlah purnawirawan TNI mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jum'at (31/5/2019). Pertemuan dari setidaknya 7 purnawirawan itu berkaitan dengan aksi kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei lalu.

Di antara mereka ada Sintong Pandjaitan, Djoko Suyanto, Wismoyo Arismunandar, Wijoyo Suyono dan Rais Abin. Menko Polhukam Wiranto yang mendampingi mereka, mengatakan salah satu isi pembicaraan dengan Pak Jokowi adalah tentang ditangkapnya beberapa purnawirawan yang menjadi terduga kasus makar 22 Mei.

"Masalah hukum harus ditegakkan," kata Wiranto.

Oleh karenanya, pemerintah tidak mau timbul spekulasi yang negatif tentang penangkapan tersebut.

Wiranto juga mengatakan pertemuan ini dapat menghindarkan spekulasi di masyarakat karena tidak paham permasalahan yang ada. "Kita tunggu saja proses hukumnya, nanti kelihatan siapa yang salah, siapa yang tidak," ujarnya.

"Nanti bisa dilihat salahnya apa, sanksinya apa, semua berjalan sesuai hukum," tambah Wiranto.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga angkat bicara, pertemuan purnawirawan itu juga untuk pensiunan TNI memberikan dukungan dan penguatan kepada Presiden RI. Mereka memberikan masukan agar pemerintahan dapat berjalan dengan lebih baik.

"Dukungan bermanfaat agar kepemimpinan Presiden Jokowi menghasilkan sesuatu yang baik bagi bangsa dan negara," ujar Moeldoko.

Mengenai beberapa purnawirawan yang terlibat dalam kasus makar, pensiunan TNI memberi masukan kepada Presiden untuk menangani kasus itu, yaitu dengan mempertimbangkan faktor psikologis.

Moeldoko menerangkan bahwa Pak Jokowi menerima dengan sangat sensitif dengan masukan tersebut. "Biarkan berjalan sesuai dengan proses hukum," 

Psikologi semua. Psikologi Polri, psikologi TNI, psikologi purnawirawan, psikologi masyarakat. Lanjut Moeldoko.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin mengatakan bahwa pertemuan antara para purnawirawan dengan Bapak Presiden memiliki maksud agar terjadi kesepahaman. Soalnya, selama ini ada beberapa purnawirawan yang berbeda pandangan dengan pemerintah.

"Tentu ini terkait kondisi paska rusuh 22 2019. Selama ini terjadi perbedaan pandangan dengan beberapa purnawirawan. Nah, pertemuan ini untuk menjalin kesepahaman, supaya lebih cair," kata Ujang, Jum'at (31/5/2019).

Ujang juga menyatakan, pertemuan ini juga terkait dengan kompromi politik. Kalau terjadi kesepahaman, maka Pak Jokowi dapat menjalankan pemerintahannya dengan lebih efektif.

Ujang mengibaratkan dengan perang. Pertemuan adalah salah satu upaya merangkul lawan, untuk menggembosi lawan politik. Tentu itu terkait negosiasi politik. "Sebab tidak mungkin menjalankan pemerintahan jika masih ada gangguan-gangguan," imbuhnya.

Ujang juga melanjutkan selama ini ada beberapa pensiunan TNI yang merasa dikesampingkan oleh Presiden Jokowi. Sedangkan nama-nama besar purnawirawan yang punya posisi di pemerintahan Jokowi seperti Agum Gumelar, Moeldoko, dan Wiranto dikasihi Pak Jokowi.

Oleh karenanya, pertemuan para pensiunan tadi juga sebagai salah satu upaya menangkis kesan negatif tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun