Peristiwa ini terjadi pada 22 Mei di sekitar Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Saat wartawan CNN Indonesia ini sedang merekam seorang polisi yang akan menangkap seorang provokator. Hp Ryan yang digunakan untuk merekam kejadian itu dirampas oknum dan malahan Ryan dipukul.
Ryan menceritakan belum dua menit ia merekam dengan HP nya dan video belum juga di save, oknum lainnya merampas paksa HP Ryan. Ryan langsung dikerubuti oleh sekitar 3 orang Brimob.
Lantas, Ryan diminta oknum Brimob itu untuk menghapus rekaman video tadi, tetapi Ryan menjelaskan kalau rekaman itu belum sempat di save.
Tapi oknum Brimob tadi tidak percaya. Bahkan Ryan meminta Brimob untuk mengecek sendiri dan menghapus sendiri jika memang ada.
"Tetapi mereka tetap keukeuh, bahkan mereka mengatakan 'giliran begini kamu rekam, giliran massa menyerang, malah tidak'". Ketika Ryan hendak mengambil HP nya, oknum Brimob itu memukul HP nya dengan sebuah tongkat, hingga tempered glass HP Ryan retak.
Ryan juga menceritakan, oknum Brimob malah memukuli tubuhnya di bagian tangan, bahu, leher, dan wajah.Â
Kendati Ryan sudah menjawab pertanyaan Brimob. "Kamu darimana?"Â
"Saya wartawan CNN Indonesia," jawab Ryan. Tapi, tetap saja oknum Brimob itu memukul Ryan.
Ryan sangat menyayangkan dirinya tidak diberikan kesempatan menjelaskan, serta Brimob tidak mengecek HP nya yang dikira berisi rekaman video.
Dalam hal itu, aparat dihadapkan pada masalah yang cukup bertentangan, dimana satu sisi, mereka tidak diperbolehkan menggunakan kekerasan. Namun apabila ada massa yang melakukan ancaman, atau perlawanan yang dapat membahayakan aparat. Di sinilah fitnah itu bisa terjadi pada aparat keamanan.