Begitu ganda campuran Praveen/Melati merebut angka terakhir yang memastikan kemenangan atas Wang Chi-Lin/Hsieh Pei Shan. Praveen berteriak di lapangan, raket yang dipegangnya terlepas dari tangan. Ungkapan kegembiraan dari kubu Merah Putih yang akhirnya mengungguli Cina Taipei dengan 3-2. Melati Daeva pun mengacungkan tangan ke arah tribun penonton Indonesia.
Rekan-rekannya, Hendra Setiawan, Tantowi Ahmad, Greysia Polii yang menonton di tribun berdiri meluapkan sukacita, Merah Putih maju ke semifinal Piala Sudirman 2019.
Seperti yang diprediksi, Indonesia diunggulkan di tempat ketiga turnamen bulutangkis beregu campuran Piala Sudirman 2019. Hasil pencapaian semifinal mengulangi pencapaian terakhir yang baik.Â
Pada Piala Sudirman 2015 saat itu, Indonesia kalah 1-3 dari Cina. Lantas dua tahun berikutnya, Indonesia mengalami nasib terburuk. Pada 2017 Indonesia bahkan tidak dapat lolos dari babak penyisihan.
"Jepang memang lebih unggul, tapi tidak ada yang tidak mungkin," kata Manajer Tim Piala Sudirman 2019 Susy Susanti tentang lawan yang akan dihadapi Indonesia di semifinal pada Sabtu (25/5/2019) pukul 17.00 WIB di Guangxi Sports Center, Nanning, Cina.
Di atas kertas, Indonesia hanya unggul di ganda putra. Dimana Indonesia akan menurunkan ganda nomor satu dunia Kevin/Marcus diperkirakan akan menghadapi ganda nomor dua Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. "The Minions" memiliki head to head 8-5.
Dalam dua sua teranyar, Singapore Open dan Kejuaraan Asia keduanya saling mengalahkan.
Kemungkinan, ganda Endo/Watanabe tidak akan dimainkan, mengingatkan penampilan mereka yang ketika melawan Rusia di Grup 1A mereka dikalahkan ganda Rusia. Pada waktu itu, Jepang bahkan tertinggal terlebih dahulu 0-2.
Seperti ketika menghadapi Cina Taipei, Indonesia mendulang tiga laga kemenangan dari sektor ganda. Bahkan Praveen/Melati menjadi penentu.
Berhadapan dengan negeri matahari terbit, ganda pun berpeluang besar. Sementara di tunggal, peluang fifty-fifty.Â
"Waktu melawan Taiwan, Jonatan Cristie belum maksimal, Gregoria masih banyak errornya. Perlu diperbaiki," ujar Susy Susanti.