Sama seperti prosesi pengambilan api abadi Mrapen, prosesi pengambilan air suci di Temanggung ini juga diawali dengan Puja Bakti, pensucian oleh para rohaniawan, Bhikkhu, dan perwakilan majelis Buddha.
Menurut salah seorang rohaniawan, Bhiksu Diana Duta, air dalam agama Buddha memiliki makna yang sangat sakral. Air menyalurkan kehidupan bagi semua makhluk tanpa terkecuali.
Air tidak pernah marah walaupun ia dihina, kendati air dibuang di selokan, atau dikotori, ia tetap memberikan kedamaian pada kehidupan. Air memiliki sifat rendah hati. Ia tidak memilih siapa pun, saat ia memberikan kehidupan. Kata Bhiksu Diana Duta.
Sedangkan, menurut Tanto Sugito Harsono, Ketua Pelaksana Pengambilan Api Mrapen, api merupakan sumber kehidupan yang bermanfaat untuk semua.
Dengan adanya api abadi maka bangsa Indonesia akan terang, maju, dan berjaya. "Umat Buddha juga berdoa untuk bangsa," kata Tanto.
Dalam prosesi api abadi Mrapen ini hadir pula bhiksu dari Thailand membacakan parita suci.
Dalam kesempatan ini, Kepala Kesbangpol Linmas Grobogan, Daru Wisakti membacakan sambutan dari bupati Grobogan, Sri Sumarni. Dalam sambutannya, Sri Sumarni mengatakan selain berguna untuk upacara keagamaan, api abadi Mrapen juga bermanfaat untuk lainnya, seperti olahraga, dan kunjungan wisatawan.
Selamat merayakan Hari Raya Trisuci Waisak 2563 BE bagi seluruh umat Buddha.
Sebarkan kebaikan untuk mencapai kesempurnaan. Semoga semua makhluk berbahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H