Kompetisi sepakbola Liga 1 yang sekian lama tertunda sehubungan dengan penyelenggaraan pemilu di tahun politik 2019, kembali memulai debutnya.
Dalam pertandingan perdana di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Tuan rumah PSS Sleman yang baru saja naik tahta dari Liga 2 ke Liga 1 menundukkan tamunya Arema FC Malang dengan skor akhir 3-1.
Laga perdana yang dilangsungkan pada Rabu (15/5/2019) ini sempat dihentikan sekitar satu jam akibat terjadi bentrok fisik keributan antar suporter kedua tim di tribun.
Kanal media olahraga asing, FOX Sports dari Amerika Serikat menyoroti insiden keributan tersebut. Dikatakannya, publik sepakbola Indonesia sudah lama menanti bergulirnya kembali kompetisi Liga 1 setelah sekian lama tertunda sehubungan dengan pemilu. Tapi laga perdana mereka dinodai dengan insiden keributan antara kedua tim di Stadion Maguwoharjo.
Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria yang turut menyaksikan langsung di tribun nampak ikut terluka pada tangannya dan sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Selain jatuh korban dari para suporter, juga korban berasal dari para awak media yang meliput laga.
Gol pembuka Liga 1 ini dicetak kilat di awal laga oleh pemain asal Argentina, Brian Ferreira. Singo Edan menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit ke 30 lewat gol yang diciptakan Sylvano Comvalius.
Elang Jawa menambah dua gol lagi di babak kedua lewat Yehhen Bokashvili di menit ke 58 dan Rangga Muslim tujuh menit jelang bubaran .
Keributan sendiri berawal dari saling ejek antara suporter tuan rumah dengan Aremania di tribun. Keributan semakin meluas setelah Arema berhasil menyamakan kedudukan.
Pihak kepolisian sendiri telah berhasil mengamankan sejumlah provokator keributan.
Kapolda DIY Brigjen Ahmad Dofiri mengatakan untuk tuduhan provokator dan penyelidikan, polri akan mendalami kejadian. Polri juga akan mempelajari rekaman video.
Dofiri berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Pada sejatinya polri sangat mendukung pergelaran Shoppee Liga 1 2019 ini.
Ratu Tisha sendiri menyatakan lukanya tidak serius. "Tidak apa-apa. Sangat disayangkan. Nanti ditunggu laporan dari penyelenggara," katanya.
Sementara awak media yang terluka adalah wartawan bolaskor.com. Hadi Febriansyah terkena lemparan benda keras di tangan, dan luka sobek. "Tahu-tahu tangan sudah berdarah," kata Hadi.
Ratu Tisha berjanji PSSI bakal mengusut tuntas peristiwa ini.
"Sangat disayangkan," katanya. Nanti Tisha akan menunggu laporan dari panpel. Panpel akan melapor ke PT LIB, LIB melaporkan ke PSSI.
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro sangat menyayangkan kejadian itu, dan ia kini dihantui akan adanya sanksi berat dari Komdis PSSI yang mana hal tersebut akan berdampak tidak baik bagi timnya.
Jika komdis PSSI menjatuhkan sanksi laga PSS tanpa penonton. "Pemain akan kesulitan," ujar Seto.
Sekretaris Kemenpora Gatot S Broto mengatakan laga perdana saja sudah rusuh, bagaimana nanti ke depannya? Makanya kerusuhan tadi tidak bisa dianggap remeh begitu saja.
Pekerjaan berat PSSI selaku operator Liga untuk memperbaiki citra dan kualitas sepakbola negeri ini.
BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) sudah mewanti-wanti agar gelaran Liga 1 bebas dari kericuhan. BOPI bisa saja mencabut gelaran laga jika terus terjadi keributan antar suporter.
Ketua Umum BOPI Richard Sam Bera, Kamis (16/5/2019) meminta PT LIB menyerahkan laporan peristiwa itu dan PSSI diminta bertindak tegas kepada pihak-pihak yang terkait.
Gatot S Broto meminta PT LIB, PSSI, dan BOPI bersepakat meminta klub supaya mengatur suporternya agar tidak ricuh lagi.
Sanksi apa yang akan diberikan?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H