Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pekerjaan Berat PSSI Selaku Operator Liga

17 Mei 2019   07:00 Diperbarui: 17 Mei 2019   07:07 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompetisi sepakbola Liga 1 yang sekian lama tertunda sehubungan dengan penyelenggaraan pemilu di tahun politik 2019, kembali memulai debutnya.

Dalam pertandingan perdana di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Tuan rumah PSS Sleman yang baru saja naik tahta dari Liga 2 ke Liga 1 menundukkan tamunya Arema FC Malang dengan skor akhir 3-1.

Laga perdana yang dilangsungkan pada Rabu (15/5/2019) ini sempat dihentikan sekitar satu jam akibat terjadi bentrok fisik keributan antar suporter kedua tim di tribun.

Kanal media olahraga asing, FOX Sports dari Amerika Serikat menyoroti insiden keributan tersebut. Dikatakannya, publik sepakbola Indonesia sudah lama menanti bergulirnya kembali kompetisi Liga 1 setelah sekian lama tertunda sehubungan dengan pemilu. Tapi laga perdana mereka dinodai dengan insiden keributan antara kedua tim di Stadion Maguwoharjo.

Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria yang turut menyaksikan langsung di tribun nampak ikut terluka pada tangannya dan sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Selain jatuh korban dari para suporter, juga korban berasal dari para awak media yang meliput laga.

Gol pembuka Liga 1 ini dicetak kilat di awal laga oleh pemain asal Argentina, Brian Ferreira. Singo Edan menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit ke 30 lewat gol yang diciptakan Sylvano Comvalius.

Elang Jawa menambah dua gol lagi di babak kedua lewat Yehhen Bokashvili di menit ke 58 dan Rangga Muslim tujuh menit jelang bubaran .

Keributan sendiri berawal dari saling ejek antara suporter tuan rumah dengan Aremania di tribun. Keributan semakin meluas setelah Arema berhasil menyamakan kedudukan.

Pihak kepolisian sendiri telah berhasil mengamankan sejumlah provokator keributan.

Kapolda DIY Brigjen Ahmad Dofiri mengatakan untuk tuduhan provokator dan penyelidikan, polri akan mendalami kejadian. Polri juga akan mempelajari rekaman video.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun