Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik

AHY Diundang Jokowi ke Istana, Ada Apa?

3 Mei 2019   05:00 Diperbarui: 3 Mei 2019   05:21 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terimakasih pak Jokowi," kata ibu penjual bandeng.

Hal tersebut dikatakan seorang ibu yang sedang "hoki" karena ikan bandengnya dibeli 10 ekor oleh Presiden Jokowi. 

Blusukan Jokowi ke pasar Kerjo, Karang Anyar, Jawa Tengah itu dadakan, tanpa direncanakan.

Usai meresmikan Bendungan Gondang, Jokowi meluncur dan mobilnya berhenti dulu di pasar, dan sempat berdialog dengan ibu penjual bandeng, lalu membeli 10 ekor.

Usai merakyat, Jokowi melanjutkan perjalanan ke Bandara Adi Soemarmo untuk terbang ke Jakarta, yang dijadwalkan sore Kamis (2/5/2019) akan mengadakan pembicaraan dengan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono).

Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyatakan kepada wartawan pertemuan Komandan Kagasma Pemenangan Pemilu PD merupakan bagian dari silaturahmi politik dan kebangsaan.

Berkemeja batik, AHY pun tiba di Istana Kepresidenan dengan menggunakan mobil Toyota Land Cruiser.

"Sehat. Diundang pak Jokowi," jawab AHY saat seseorang menyapanya.

Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding mengatakan selain berdampak sejuk, baik untuk persatuan, juga sebagai pendidikan politik bagi bangsa Indonesia. Hal tersebut menunjukkan sikap rendah hati dan kenegarawanan pak Jokowi.

Rangkulan Jokowi ke pihak yang berbeda menunjukkan bahwa kepentingan bangsa berada di atas segalanya.

Upaya rekonsiliasi ditunjukkan pak Jokowi usai quick count dengan membuka pintu silaturahmi kepada lawan politiknya.

Bukan hanya PD yang diundang Jokowi untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja, bahkan sebelumnya PAN juga menciptakan angin sejuk bakal merapat ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pimpinan pak Jokowi.

Karding juga menilai kesatuan Demokrat dan TKN dapat berkembang ke arah yang lebih jauh.

Menurut Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan, pertemuan AHY dengan Jokowi di Istana akan menjawab peluang Jokowi mengajak Demokrat untuk bergabung.

Dengan berkoalisi, maka diharapkan semakin banyak teman di parlemen yang mendukung pemerintah. "Semakin banyak koalisi, semakin kuat," kata Moeldoko, yang juga menjabat Ketua Harian TKN.

Menurutnya, pemerintahan akan lebih efektif jika banyak teman.

Saat ini dukungan untuk pemerintah di DPR sudah 60 persen, semakin banyak semakin baik. "Kenapa tidak 80?" katanya.

Pertemuan, menurut Moeldoko berfungsi untuk saling mendengarkan, lalu kemudian bersepakat pada akhirnya.

Gayung bersambut, pinangan TKN, mendapatkan sinyal dari Demokrat. Demokrat siap bergabung dengan siapapun yang nantinya terpilih untuk kepentingan rakyat, negara, dan bangsa.

Yang jelas, pertemuan AHY dengan Jokowi semakin memperkuat isu Demokrat bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun