Jokowi dengan Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo di Istana Negara, Rabu (17/4/2019) Bapak Jokowi mengatakan akan mengirim seseorang utusan guna menemui lawan politiknya Prabowo Subianto.
Dalam wawancara khusus antara PresidenBapak Jokowi juga mengatakan pertemuan dengan utusannya tidak harus menunggu resmi perhitungan suara dari KPU. Hal tersebut harus dilakukan secepatnya agar rakyat tidak melihat petingginya saling panas hati atau bermusuhan satu sama lain. Sehingga masalah yang ada dapat didamaikan.
Untuk itu, kubu Jokowi telah memilih Luhut Binsar Pandjaitan sebagai perantara yang direncanakan bertemu dengan Prabowo Minggu ini (21/4/2019).Â
Luhut Binsar Pandjaitan yang terpilih saat ini menjabat Menteri Koordinator Kemaritiman. Luhut dipilih karena kedekatannya dengan Prabowo.Â
Luhut pernah satu kompi dan pernah juga menjadi atasan Pak Prabowo di TNI.
Dengan kebersamaan sebagai TNI, diharapkan hasil pemilu ini dapat diterima dan diperoleh kesepahaman.
Hashim Djojohadikusumo, sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, adik Prabowo, juga Direktur Komunikasi BPN mengatakan bahwa kakaknya akan menerima kedatangan Luhut sebagai utusan Jokowi.
Pertemuan Luhut dan Prabowo direncanakan pada Minggu (21/4/2019) di rumah kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta. "Tapi waktunya belum jelas," ujar Hashim.
Sementara itu juru bicara BPN Danhil A Simanjuntak mengakui adanya rencana pertemuan Luhut dengan Prabowo. Namun selanjutnya, Danhil menambahkan belum ada kepastian karena Bapak Prabowo sedang sibuk memusatkan perhatian pada data C1.Â
Danhil mengatakan belum ada keputusan sampai malam ini (Sabtu,20/4/2019) WIB.
"Kedekatan Luhut dengan Prabowo, bisa menghasilkan pembicaraan yang lebih personal," kata Aditya Perdana, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia, Sabtu malam (30/4/2019) WIB.
Isi pembicaraan akan berkisar kepada hasil-hasil pemilu dan kembali merekatkan persatuan dan kerukunan. Kata Aditya.
Aditya juga merasa yakin Prabowo akan merespon positif bahwa pemilu sudah usai dan bagaimana kita tinggal menunggu resmi dari KPU.
Pertemuan antara Luhut dengan Prabowo hanya sebagai jembatan untuk mendinginkan suasana. Yang sangat penting adalah pertemuan langsung antara Jokowi dan Prabowo nantinya.
Senada dengan Aditya, peneliti dari CSIS, Arya Fernandes mengatakan kalau Luhut merupakan seorang pelobi yang lihai. Mantan atasan Prabowo itu dikatakan Arya memiliki jam terbang yang tinggi dan yang terpenting mempunyai hubungan historis masa lalu dengan mantan Danjen Kopassus itu.
Menurut Arya, kalau jadi bertemu, akan terjadi kesepakatan untuk mendinginkan suasana dan bakal ada kalkulasi politik ke depannya.
Dari kubu Jokowi, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengajak semua pihak agar menghargai keputusan Jokowi untuk merangkul lawan politiknya agar persaudaraan tetap terjaga demi membangun negeri kita ke depannya.
Menurut Karding lagi, kebesaran jiwa pak Jokowi yang bahkan mau merangkul lawan politiknya, ini untuk kepentingan bangsa dan negara. Harus kita hormati.
Kendati jelas pak Jokowi sudah optimis menang dan memang menang dalam kontestasi Pilpres 2019. Bahkan pak Jokowi masih mau merangkul semua pihak dan lawan politiknya.
Di sini kebesaran jiwa pak Jokowi yang harus dihormati dan dihargai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H