Senada seperti apa yang dihimbau Rabithah Alawiyah, organisasi Islam para habib se Indonesia.
Pengamat politik Veri Muhlis menyatakan pandangannya mengenai hasil quick count.
Muhlis mengatakan bahwa kedua kubu yang bertarung keduanya sama-sama tidak puas pada kenyataannya.
Kubu Jokowi tidak puas karena capaian suaranya tidak mencapai 60 persen. Sedangkan kubu Prabowo tidak puas lantaran tidak mencapai setengah dari total.
Mengenai rumor yang beredar bahwa Prabowo unggul di penghitungan suara, Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai bahwa Prabowo memanas-manasi situasi politik.
Bahkan Raja Juli Antoni "menghibur" Prabowo agar legowo, menerima kenyataan akan kekalahannya.
Antoni memberikan contoh pada partainya.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang gagal untuk menempatkan wakilnya di Senayan nanti menerima hasil apa adanya.
Perolehan suara PSI hanya 3 juta atau sekitar 2 persen dari keseluruhan. Ini berarti tidak memenuhi syarat bagi partai peserta Pileg untuk menempatkan kadernya di Senayan, yaitu minimal 4 persen dari keseluruhan.
Ketua Umum PSI, Grace Natalie, dalam keterangan tertulisnya yang berjudul "Setelah Kami Kalah" Rabu (17/4/2019) mengatakan bahwa PSI tidak akan berada di Senayan untuk lima tahun ke depan.
Grace Natalie menerima dengan legowo kehendak rakyat.