Lebih lanjut Sohibul mengatakan tidak ada ketegangan yang terjadi antara Prabowo dan Sandiaga.
Pada saat mengumumkan klaim kemenangan 62 persen, nampak Sandiaga tidak hadir. Tapi menurut Sohibul lagi, bukan ada ketegangan, namun karena Sandiaga merasakan tidak enak badan.
Hoax yang beredar bahwa Prabowo tegang dengan Sandiaga itu terjadi di aplikasi WhatsApp. Ketegangan terjadi karena Sandiaga enggan turut memproklamirkan kemenangan bersama Prabowo atas hasil real count internal.
Sandiaga meluruskan isu itu lewat akun instagramnya, bahwa dirinya sedang tidak enak badan.
Adapun jubir BPN, Ferdinand Hutahean menjelaskan bahwa Sandiaga terus cegukan sedari siang.
Deklarasi kemenangan Prabowo itu telah mendapat tanggapan dari berbagai media asing internasional.
ABC News dari Australia, South China Morning Post dari Cina, Al Jazeera dari Qatar di antaranya.
Koran The Straits Time dari Singapura juga menulis artikel dengan judul dalam bahasa Inggris "Prabowo Subianto dan BPN mengklaim kemenangan real count".
Channel News Asia memberitakan hal senada, Prabowo menggugat hasil quick count.
The Guardians dari Inggris juga memberitakan senada, dalam artikelnya The Guardians mengutip pidato Prabowo bahwa dia adalah Presiden untuk semua pihak.
Sementara itu, dalam kesempatan melakukan sholat Jum'at di Mesjid Al Azhar, Jum'at (19/4/2019) Prabowo Subianto kembali melaksanakan sujud syukur atas kemenangannya.