Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arema Mencatat Sejarah

13 April 2019   07:08 Diperbarui: 13 April 2019   07:16 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo sangat menyayangkan dirinya tidak dapat hadir secara langsung menyaksikan final leg kedua Piala Presiden 2019 di Malang.

Semula, Bapak Jokowi akan singgah di Stadion Kanjuruhan menyaksikan langsung, namun beliau sangat berhalangan disebabkan ada kegiatan lainnya.

"Piala Presiden sangat penting," kata Jokowi usai kampanye di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, Jum'at (12/4/2019).

Di leg pertama, kedua tim bermain imbang 2-2. Itu berarti Arema menang dua gol tandang. Untuk juara, Persebaya Surabaya yang dilatih Djadjang Nurdjaman harus memenangi laga, atau menang dengan gol tandang lebih banyak.

Persebaya tidak pernah sekalipun menang ketika bermain di kandang Arema.

Meski bermodal dua gol tandang, namun kelengahan bagi Singo Edan akan berakibat buruk.

"Final belum selesai, meski kami punya dua gol tandang," kata seorang pemain Arema sebelum bentrok.

Arema cuma butuh hasil 1-1 untuk juara. Jika berhasil, Arema akan menjadi tim pertama yang dua kali menjuarai Piala Presiden.

Sebelum bentrok, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini membakar semangat kepada para pemain Bajul Ijo, dengan mengatakan bahwa para pemain Bajul Ijo adalah para pahlawan yang akan membuat Surabaya bangga kepada mereka.

Dalam laga di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jum'at (12/4/2019) malam WIB ini, nampak hadir di tribun kehormatan beberapa petinggi yang menyaksikan langsung laga final leg kedua antara Bajul Ijo dan Singo Edan.

Mereka antara lain, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Luki Hermawan, dan beberapa petinggi PSSI.

Laga leg kedua final Piala Presiden 2019 ini sendiri berakhir dengan kemenangan Arema FC dengan skor 2-0.

Dengan demikian tim yang berjuluk Singo Edan ini berhasil mencatatkan dirinya menjadi tim pertama yang dapat meraih trofi turnamen pra musim ini dua kali. Sebelumnya Arema juara pada 2017.

Kedua gol kemenangan Arema dicetak masing-masing oleh Hardianto di menit ke 43. Dan gol kedua Ricky Kayame di menit ke 91.

Laga yang menghasilkan agregat 4-2 untuk Malang ini pada awalnya berjalan sengit di awal-awal babak pertama. Namun sesudahnya secara keseluruhan laga berjalan dalam tempo sedang kendati laga ini dapat disebutkan sebagai "real final".

Laga juga dihiasi dengan banyak benturan di antara para pemain.

Laga baru bergulir satu menit, Ricky Kayame nyaris merobek gawang mantan tim yang pernah dibelanya. Si kulit bundar melewati selangkangan kiper Abdul Rohim. Namun beruntung bola masih dapat dihalau seorang bek Persebaya.

Bajul Ijo lantas membalas serangan dua menit kemudian. Namun, tembakan Dzhalilov masih membentur mistar gawang yang dikawal Kartika Ajie.

Gol yang dicetak Hardianto di menit ke 43 berawal dari kesalahan yang dibuat lini tengah Persebaya. Bola jadi bisa direbut oleh pemain asal Mali. Makan Konate lantas memberikan umpan kepada Nur Hardianto. Hardianto menggiring si kulit bundar memasuki kotak penalti, dan robeklah jala Abdul Rohim.

Babak pertama berakhir 1-0 untuk Singo Edan.

Balik dari kamar ganti, tercatat bola lebih banyak bergulir di lini tengah. Hal tersebut disebabkan kedua tim bermain dalam tempo sedang.

Di menit ke 52, Singo Edan mendapatkan peluang lewat mantan pemain Persib. Makan Konate yang menerima operan dari Dedik, sepakannya masih melenceng ke sisi gawang, kendati ia sudah berada dalam posisi bebas.

Mencoba bermain lebih ofensif, namun upaya Bajul Ijo ini dapat diredam lini belakang Singo Edan. Sesekali pun Makan Konate dkk melakukan serangan balik.

Namun, pada akhirnya, Ricky Kayame menambah penderitaan pasukan Djadjang Nurdjaman. Kayame merobek gawang tim yang pernah dibelanya di menit ke 91, untuk membuat Arema unggul 2-0.

Waktu yang tersisa, Persebaya tidak dapat bahkan untuk mencetak satu gol.

Hingga wasit meniup peluit panjang tanda laga berakhir, skor 2-0 menjadi milik Arema Malang.

Hasil laga, menambah rekor, Persebaya tidak pernah sekalipun menang saat berlaga di Kanjuruhan.

Arema juara. Di akhir laga, Puan Maharani mewakili bapak Presiden menyerahkan trofi yang terukir kayu kepada sang juara.

Selain juara, Arema juga memperoleh hadiah uang Rp 3,5 miliar.

Selamat untuk Arema dan Aremania Malang. Arema mencatat sejarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun