Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anak Down Syndrome adalah Anak Istimewa

22 Maret 2019   06:00 Diperbarui: 22 Maret 2019   06:09 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rosanne Stuart, Ibunda dari Madeline Stuart, model Down Syndrome asal Australia menyampaikan ucapan terimakasihnya karena kedatangan anaknya ke Indonesia mendapat sambutan yang antusias.

Madeline Stuart, model DS datang ke Jakarta untuk menghadiri fashion show dalam rangka rangka memperingati Hari Down Syndrome Sedunia, yang setiap tahun diperingati pada 21 Maret.

Hasil dari fashion show tersebut nantinya akan digunakan untuk penggalangan dana melatih anak-anak dengan DS.

Selain itu, Rainier Wardhana Hardjanto, putra dari dokter Sonia Wibisono juga akan melelang sembilan lukisan hasil karyanya sendiri, yang mana hasilnya nanti juga akan digunakan untuk penggalangan dana bagi pelatihan anak-anak DS. 

Menurut Sonia Wibisono, anak-anak DS akan diberikan pelatihan agar menjadi anak-anak yang mandiri dan juara. Anak Sonia, Rainier memang gemar melukis.

Adapun acara pelelangan dan fashion show itu diselenggarakan pada Kamis, 21 Maret 2019.

Seperti Rainier dan Madeline Stuart, sejatinya penyandang DS dapat tumbuh optimal dengan hasil yang maksimal. Bahkan penyandang DS dapat menorehkan prestasi yang tidak kalah dengan mereka yang normal.

Down Syndrome itu adalah kondisi dimana penyandangnya memiliki kelainan multiple, yakni memiliki kelebihan materi genetik di kromosom 21.

Ciri-ciri khas anak DS adalah memiliki muka yang lebar, dan berbentuk Mongoloid. Semenjak lahir kondisi mereka berbeda dari anak normal.

Sebenarnya, sinyal bayi DS dapat dideteksi sejak berada di dalam kandungan ibu dengan menggunakan USG 4.

Teknik yang lebih maju, deteksi dilakukan dengan cara memeriksa cairan amnion dari dalam kandungan.

Kini mitos ibu berusia lebih dari 35 tahun berisiko melahirkan anak DS sudah terpatahkan, sekarang ibu di bawah 35 juga melahirkan anak DS.

Adapun penyebab DS hingga sekarang belum dapat diketahui secara pasti.

Orangtua yang memiliki anak disabilitas intelektual merupakan orang-orang pilihan Tuhan. Karena Yang Maha Kuasa memberikan sesuatu yang istimewa.

Terimalah kondisi yang ada dan siap mental, anak DS yang memiliki disabilitas intelektual rendah tidak dapat melakukan aktivitas seperti yang biasa dilakukan yang normal.

Masalah kesehatan yang dialami anak DS biasanya adalah pendengaran, mata, jantung, hernia, keterlambatan perkembangan, juga daya tahan tubuh dan infeksi.

Anak DS harus segera ditangani dan diintervensi maksimal ketika berusia sampai dua tahun, semakin lambat akan semakin lama dan biayanya besar.

Bentuk intervensi itu antara kalau ke klinik hanya dua kali seminggu, maka di rumah harus lebih intensif. Atau dengan kata lain, latihan di klinik harus dioptimalkan di rumah.

Secara psikologis, dukungan keluarga harus tanggap cepat.

Semakin cepat ditemukan masalah kesehatan, maka masalah kesehatan anak DS makin cepat dapat dikelola.

Dokter akan membantu anak DS untuk menangani masalah kesehatannya.

Dokter juga akan merencanakan terapi sesuai kebutuhan, misalnya terapi belajar bicara atau terapi fisik.

Untuk remaja dan dewasa DS mereka akan diterapi agar dapat menyesuaikan diri dengan pekerjaannya agar memiliki keterampilan dan dapat mengelola kehidupannya sendiri.

Bila ahli kesehatan membantu anak DS untuk dapat menjalani bahtera kehidupan, maka orangtua diharapkan berperan untuk keberhasilan si anak.

Hal-hal yang bisa dilakukan orangtua antara lain memilih sekolah yang sesuai. Ada UU yang mewajibkan sekolah umum untuk memberikan pelayanan kepada anak-anak disabilitas intelektual berusia 3-21 tahun.

Ikutilah program-program khusus yang dibuat untuk anak-anak DS.

Cari tahu segalanya tentang Down Syndrome, sehingga Anda menjadi tahu apa yang diharapkan serta bagaimana Anda dapat membantu anak.

Prof. DR. Dr. Rini Sekartini, Sp.A.(K), Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM menyimpulkan bahwa "dengan asah, asih, dan asuh, apa pun kondisinya, akan tumbuh sesuai potensi optimal mereka".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun