Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Peraih 6 Emas AG 2018 Tidak Mau Kalah dari Leukemia

9 Maret 2019   04:30 Diperbarui: 9 Maret 2019   05:20 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ratu renang Jepang, peraih enam medali emas Asian Games 2018, Rikako Ikee (japantimes.co.jp)

Rikako Ikee, ratu renang Jepang, peraih enam medali emas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang mengatakan di akun Twitternya pada 12 Februari 2019 lalu bahwa dirinya telah didiagnosis terkena leukemia.

Pada awal Februari lalu, Rikako Ikee mendadak meninggalkan training camp tim Jepang di Australia dengan alasan dirinya merasa kurang sehat. 

Ratu renang ini lantas diperiksa tim medis dengan serangkaian tes dan pengecekan. Tim medis mengambil kesimpulan atas hasil tes dan pengecekan itu, bahwa perenang berusia 18 tahun ini menderita leukemia.

Akibat dari hal tersebut, Rikako Ikee batal untuk ikut serta dalam Kejuaraan Nasional Renang yang akan digelar di Tokyo pada April nanti.

Atas keberhasilan mengantongi enam medali emas untuk negaranya, Rikako Ikee lantas dinobatkan sebagai MVP (Most Valuable Player) di ajang olahraga terbesar se-Asia tersebut. MVP adalah pemain terbaik atau pemain bernilai tinggi.

Kabar Rikako Ikee terdiagnosis leukemia telah melahirkan banyak simpati bahkan dari seluruh dunia.

Bank sumsum tulang belakang Jepang lantas dibanjiri pendonor yang akan menyumbangkan sumsum tulang belakang.

Leukemia atau kanker darah adalah salah satu jenis kanker dengan tingkat kematian yang cukup tinggi. Daya tahan orang yang terserang leukemia ini sangat menurun drastis karena kanker menyerang sel-sel darah, sumsum tulang belakang, dan jaringan pembentuk darah.

Leukemia dibagi menjadi dua jenis berdasarkan cara perkembangannya, yaitu leukemia yang cepat berkembang dan leukemia yang lambat berkembang.

Leukemia yang cepat berkembang ditandai dengan sejumlah gejala, antara lain muka pucat, mudah berdarah serta memar, menurunnya berat badan secara drastis, nyeri tulang dan sendi, limpa dan hati membengkak, amandel membengkak, gusi membengkak disertai pendarahan, sangat gampang lelah, tubuh terasa lemah, dan demam disertai keringat berlebihan di malam hari.

Sementara leukemia yang berkembang lambat nyaris tidak memiliki gejala sebelumnya.

Leukemia dimulai dari tidak sehatnya sumsum tulang belakang.

Berdasarkan risiko paling tinggi terkena leukemia, kanker leukemia dapat dibagi menjadi dua golongan. Yaitu mereka yang sudah berusia di atas 55 tahun, di mana mereka sistem imunnya sudah menurun. Satunya lagi adalah mereka atau anak di bawah usia 15 tahun yang sistem kekebalan/imunnya belum terbentuk sepenuhnya.

Perhatikan jika timbul gejala-gejala berikut: napas pendek dan mudah memar, infeksi berulang kali, sering mimisan, dan terdapat bintik-bintik merah di kulit. Jika ada gejala-gejala tersebut segeralah periksakan diri ke dokter. Itulah gejala leukemia.

Dr. Zain Budi, S.Ked., So.Kj. mengatakan bahwa faktor daya tahan tubuh dan faktor pikiran saling berpengaruh satu sama lain untuk kesembuhan dari kanker leukemia. Atau dengan kata lain tergantung dari karakteristik tiap orangnya.

Dokter spesialis yang terkait yang menangani leukemia adalah ahli onkologi dan ahli hematologi-onkologi anak.

Buat Rikako Ikee dan para pejuang leukemia lainnya perlu ditanamkan motivasi dan keinginan untuk segera pulih dari penyakit yang dideritanya. Seperti yang dialami Valyas Muxalminan (19 tahun).

Valyas Muxalminan, atau akrab disapa Azka merupakan salah satu pejuang dari YKAKI (Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia). Pemuda kelahiran 11 Oktober 1999 ini mempunyai motivasi untuk sembuh dari penyakit yang dideritanya karena mengaku bosan tinggal terus di rumah sakit. Azka merupakan seorang remaja yang berprestasi di sekolahnya, ingin segera keluar dari rumah sakit.

Azka merupakan remaja yang penuh semangat.

Azka mengatakan bahwa motivasi terhebat dirinya adalah keinginan untuk menjadi contoh dan berbagi kepada orang yang mengalami hal yang sama. "Kemauan kuat saya, Alhamdulillah sudah sembuh," katanya.

Azka sendiri adalah anak dari Anisa Mahsunah Harun, S.E., Ketua YKAKI Cabang Surabaya, Jawa Timur.

Perjuangan mereka sungguh hebat. Ternyata semangat mereka jauh lebih hebat dari penyakit yang orang-orang bilang penyakit "hebat".

Dengan pergulatannya mereka mampu menginspirasi.

Peraih enam emas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Rikako Ikee pun mempunyai semangat untuk tidak kalah pada penyakitnya.

Rikako Ikee mengatakan di akun Twitternya bahwa penyakit yang dideritanya ribuan kali lebih berat dari apa yang dipikirkannya.

"Saya tidak makan sampai lebih dari tiga hari, tapi saya tidak mau menyerah," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun