Leukemia dimulai dari tidak sehatnya sumsum tulang belakang.
Berdasarkan risiko paling tinggi terkena leukemia, kanker leukemia dapat dibagi menjadi dua golongan. Yaitu mereka yang sudah berusia di atas 55 tahun, di mana mereka sistem imunnya sudah menurun. Satunya lagi adalah mereka atau anak di bawah usia 15 tahun yang sistem kekebalan/imunnya belum terbentuk sepenuhnya.
Perhatikan jika timbul gejala-gejala berikut: napas pendek dan mudah memar, infeksi berulang kali, sering mimisan, dan terdapat bintik-bintik merah di kulit. Jika ada gejala-gejala tersebut segeralah periksakan diri ke dokter. Itulah gejala leukemia.
Dr. Zain Budi, S.Ked., So.Kj. mengatakan bahwa faktor daya tahan tubuh dan faktor pikiran saling berpengaruh satu sama lain untuk kesembuhan dari kanker leukemia. Atau dengan kata lain tergantung dari karakteristik tiap orangnya.
Dokter spesialis yang terkait yang menangani leukemia adalah ahli onkologi dan ahli hematologi-onkologi anak.
Buat Rikako Ikee dan para pejuang leukemia lainnya perlu ditanamkan motivasi dan keinginan untuk segera pulih dari penyakit yang dideritanya. Seperti yang dialami Valyas Muxalminan (19 tahun).
Valyas Muxalminan, atau akrab disapa Azka merupakan salah satu pejuang dari YKAKI (Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia). Pemuda kelahiran 11 Oktober 1999 ini mempunyai motivasi untuk sembuh dari penyakit yang dideritanya karena mengaku bosan tinggal terus di rumah sakit. Azka merupakan seorang remaja yang berprestasi di sekolahnya, ingin segera keluar dari rumah sakit.
Azka merupakan remaja yang penuh semangat.
Azka mengatakan bahwa motivasi terhebat dirinya adalah keinginan untuk menjadi contoh dan berbagi kepada orang yang mengalami hal yang sama. "Kemauan kuat saya, Alhamdulillah sudah sembuh," katanya.
Azka sendiri adalah anak dari Anisa Mahsunah Harun, S.E., Ketua YKAKI Cabang Surabaya, Jawa Timur.
Perjuangan mereka sungguh hebat. Ternyata semangat mereka jauh lebih hebat dari penyakit yang orang-orang bilang penyakit "hebat".