Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pasien Gagal Jantung Masih Bisa Produktif

5 Maret 2019   06:00 Diperbarui: 5 Maret 2019   06:17 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gagal jantung adalah satu kondisi dimana jantung tidak dapat berfungsi dengan baik dan tidak dapat menyalurkan darah ke seluruh tubuh dengan baik. Dalam situasi itu, otot jantung menjadi sangat lemah sehingga tidak mampu memompa darah ke seluruh bagian tubuh.

Adapun gejala utama orang yang mengalami gagal jantung adalah merasa sesak nafas ketika beristirahat maupun ketika beraktivitas, tubuh terasa lelah setiap waktu, dan timbulnya pembengkakan pada pergelangan kaki dan tangan.

Pasien dengan gagal jantung bukan berarti jantungnya sudah berhenti bekerja, tetapi kekuatan memompa jantungnya menjadi lemah.

Sebagian besar pasien gagal jantung tidak dapat sembuh sepenuhnya, dalam seumur hidup. Untuk itu pasien yang mengalami kondisi gagal jantung sangat memerlukan pengobatan untuk mencegah lebih buruknya kondisi.

Dalam hal itu pasien perlu mengontrol gejala yang ada, penanganan dengan konsumsi obat-obatan, pola hidup yang sehat, peralatan penopang jantung, dan dalam kondisi khusus, operasi dilakukan.

Tugas pengobatan gagal jantung bukan hanya dari tenaga medis, pula perlu didukung kerjasama dengan pasien.

Menurut Dr. Indah Sukmawati, dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RS Siloam Lippo Village, Tangerang, gagal jantung tidak mesti berujung pada kematian. Pasien bisa tetap menjalankan aktivitasnya sehari-hari dan produktif, dengan syarat rajin mengontrol kesehatan secara rutin, menerapkan pola diet yang baik, dan mengonsumsi obat sesuai anjuran ahli. Sabtu, 2 Maret 2019.

Lebih lanjut, Dr. Indah Sukmawati mengatakan bahwa umumnya pasien yang gagal jantung, kalau dikonfirmasi bahwa ia gagal jantung, pasien langsung drop dan merasa takut tidak produktif dan tidak dapat menjalankan aktivitas keseharian yang biasa dilakukan. Padahal menuru Indah, pasien dengan gagal jantung masih bisa hidup normal dan beraktivitas asalkan disiplin dan konsisten dalam perawatan.

Angka mortalitas atau kematian pasien lima tahun semenjak divonis memiliki penyakit gagal jantung mencapai 50 persen. Serta paska lima bulan pasien keluar dari rumah sakit, 50 persen dari mereka balik lagi ke rumah sakit. Atau istilahnya, mengulang rawat inap. 

Kedua hal di atas disebabkan karena pasien tidak disiplin dalam perawatannya.

Dr. Indah mengatakan bahwa hal yang harus diperhatikan agar pasien dapat bertahan hidup lebih lama adalah kedisiplinan. Disiplin dalam mengonsumsi obat-obatan, menerapkan pola diet yang baik. 

Pola diet yang baik antara mengonsumsi makanan sehat serta membatasi asupan gula, garam, dan lemak. Contoh makanan sehat itu adalah buah dan sayur, makanan yang berprotein tinggi seperti kacang-kacangan, daging, dan ikan, makanan yang terbuat dari susu atau olahannya, makanan yang mengandung tepung seperti roti, kentang, dan beras.

Hal lain yang harus diperhatikan agar pasien lebih lama bertahan hidup adalah mengetahui dengan pasti penyakit dan risiko kalau tidak ditangani dengan serius.

Hal lain yang perlu diperhatikan pasien gagal jantung adalah menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah, stop mengonsumsi rokok dan minuman keras, juga menjaga berat badan dengan berolahraga secara rutin.

Dr. Ignatius Yansen, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RS Siloam Lippo Village, Tangerang, mengatakan bahwa langkah terbaik yang harus dilakukan adalah mencegah serta mendeteksi gangguan jantung semenjak dini.

Menurut Ignatius Yansen, deteksi dini diperlukan mengingat usia penderita jantung saat ini relatif masih muda, berkisar antara 30-40 tahun. "Medical Check-up harus dilakukan rutin dan sedini mungkin, terutama di awal usia 30," katanya.

Ayo terapkan pola hidup sehat, agar Anda dan keluarga hidup sehat. Kesehatan merupakan harta yang paling berharga untuk dimiliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun