Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Garuda Muda Terbang Tinggi

27 Februari 2019   00:01 Diperbarui: 27 Februari 2019   11:03 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Garuda Muda keluar sebagai juara Piala AFF U-22 (bola.kompas.com)

Dinaungi bayang-bayang masalah yang sedang melanda persepakbolaan Indonesia, mulai dari masalah match fixing, dan diciduknya beberapa petinggi PSSI sebagai tersangka pengaturan skor, timnas U-22 Indonesia pun bertolak ke Kamboja untuk turut ambil bagian di turnamen Piala AFF U-22.

Di ajang ini Indonesia bergabung di Grup B bersama-sama dengan Myanmar, Malaysia, dan tuan rumah Kamboja.

Persiapan timnas U-22 Indonesia kurang meyakinkan, dalam laga ujicoba hanya tiga kali bermain seri. Bahkan, di dua laga awal Piala AFF U-22, Indonesia cuma bermain seri 1-1 melawan Myanmar, 2-2 dengan Malaysia. Indonesia pun agak resah.

Namun pada akhirnya, Indonesia pun mampu lolos ke babak semifinal setelah menundukkan tuan rumah Kamboja dengan skor 2-0. Kedua gol dicetak oleh Marinus Manewar.

Sebagai runner-up Grup B, Indonesia bentrok Vietnam di semifinal sebagai pemuncak dari Grup A. Vietnam yang bersama Thailand difavoritkan untuk juara di turnamen ini dikejutkan dengan gol tunggal yang diciptakan Luthfi Kamal. Indonesia pun melangkah ke final.

Grafik yang meningkat, di final Indonesia bertemu dengan "raja" Thailand.

Thailand sendiri ke final setelah mengalahkan Kamboja yang diakhiri dengan adu penalti 5-3.

Sebelum bentrok Thailand, pelatih Indra Sjafri mengatakan bahwa semoga laga terakhir itu menjadi gelar juara kedua di bawahnya.

Thailand sendiri meluncur ke final dengan catatan apik, mereka menang tiga kali dan satu seri, tanpa kebobolan.

Pelatih Thailand, Alexandra Gama merasa yakin akan membawa pulang gelar juara. Kendati Gama mengatakan bahwa Indonesia tidak gampang dan akan tampil habis-habisan.

Thailand merupakan trauma yang mengerikan buat Indonesia. Yang terakhir adalah ketika Indonesia dikalahkan 2-4 di Piala AFF senior 2018. Walaupun Indonesia sendiri juara timnas U-16 lewat drama adu penalti.

Berlaga di Stadion Nasional, Pnomh Penh, Kamboja, Selasa (26/2/2019) malam WIB, Indonesia langsung mengambil inisiatif sejak awal babak pertama.

Marinus yang mengawali peluang Indonesia masih belum berhasil.

Gempuran Merah Putih masih bisa dihadang Marco Ballini, punggawa jangkung Thailand dkk.

Operan dari tendangan sudut Jaroensak Wonggorn diterima temannya masih dapat digagalkan lini belakang Merah Putih.

Upaya mencetak gol hingga pertengahan babak pertama gagal dilakukan Indonesia.

Marinus dkk terbentur kokoh pertahanan Gajah Perang.

Penyelesaian akhir Witan Sulaiman masih terlalu pelan dan dapat diamankan kiper Thailand, Witan menerima umpan dari Asmawi Mangkualam.

Kembali Witan mendapat umpan dari Asnawi, namun tembakannya dari luar kotak penalti masih dapat ditangkap kiper.

Skor 0-0 pun menghiasi babak pertama.

Memasuki babak kedua, laga berlangsung dengan tempo cepat.

Tercatat Witan berbenturan dengan kiper Korraphat Nareechan, sehingga Witan harus dirawat tim medis.

Namun Witan dapat main kembali, beruntung buat Garuda Muda.

Wonggorn kembali menebar ancaman.

Publik terkejut, ketika di menit ke 57 gawang Awan Setho dibobol kapten Thailand, Saringkan Promsupa.

Namun cuma semenit kemudian, Garuda menyamakan skor menjadi 1-1 lewat Sani Rizki. Sani Rizki melepaskan tembakan dari luar kotak penalti, bola membentur pemain Thailand dan berbelok arah, kiper Thailand sempat menyentuh bola, tapi masuk ke gawangnya.

Dengan demikian Sani Rizki adalah orang pertama yang dapat membobol gawang Thailand, sebelumnya gawang Thailand belum pernah kebobolan di ajang ini.

Tak berhenti sampai di situ, Indonesia mencetak gol keduanya di menit ke 63. Osvaldo Haay menyundul bola yang berasal dari tendangan bebas tanpa kiper Thailand sempat mengantisipasi.

Skor berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan Indonesia.

Semenjak itu, kiper Indonesia sempat menyelamatkan bola yang ditembakkan Jedasadakorn Kowngam.

Indonesia mempunyai peluang emas menambah gol di jelang waktu normal usai, tapi bola masih bisa ditepis kiper.

Publik Indonesia sempat deg-degan, ketika di menit ke 87, Bagas Adi diusir wasit asal Vietnam karena melakukan pelanggaran keras kepada pemain Thailand.

Bermain dengan sepuluh orang pemain, namun hingga wasit asal Vietnam meniup peluit panjang tanda laga usai, setelah added time lima menit, skor 2-1 dapat dipertahankan menjadi milik Indonesia.

Indonesia pun keluar sebagai juara Piala AFF U-22. 

Belum pernah terkalahkan, dan bermain imbang dua kali, Indonesia menjadi paling produktif dengan menciptakan delapan gol. Dengan kebobolan empat gol.

Sementara itu, Vietnam keluar menjadi juara ketiga di ajang ini setelah dalam perebutan juara ketiga mengalahkan tuan rumah Kamboja dengan skor 1-0.

Selamat buat Garuda Muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun