Laga yang digelar Stadion Olimpic, Pnom Penh, Kamboja pada Senin (18/2/2019) sore WIB Piala AFF U-22 antara Indonesia melawan Myanmar merupakan pertemuan pertama bagi kedua tim. Laga ini merupakan laga yang krusial untuk kedua tim, terutama untuk Garuda Muda. Jika kalah atau seri, Garuda akan menghadapi tantangan lebih berat bentrok Malaysia di pertandingan kedua.
Indonesia sendiri tidak ambil bagian di edisi perdana turnamen ini pada tahun 2005.
Garuda bergabung di Grup B bersama tuan rumah Kamboja, Malaysia, dan Myanmar.
Memulai persiapan sejak awal tahun 2019 di bawah pelatih Indra Sjafri, Indonesia membawa serta 23 pemain ke Kamboja.
Pada laga uji coba, timnas U-22 memang tidak mendapatkan hasil yang maksimal melawan klub-klub Liga 1 yaitu Madura United, Arema FC, dan Bhayangkara FC.
Walaupun demikian, pelatih Indra Sjafri tak mau timnya hanya sekedar berpartisipasi.
Myanmar sendiri tidak mempersiapkan timnya secara maksimal. Mereka baru mengangkat pelatihnya, Velizar Popov pada 17 Januari lalu, atau cuma sebulan sebelum AFF Cup 2019.
Namun sebelum laga, pelatih asal Bulgaria itu mengatakan bahwa timnya siap memberi kejutan. Ia juga mengatakan timnya bergabung dengan tim-tim berat di Grup B. "Termasuk juga tuan rumah," katanya.
Dalam laga yang disiarkan langsung oleh RCTI itu, Myanmar unggul terlebih dahulu di menit ke 13 melalui Kaung Khant Myat.
Laga kedua tim berlangsung sengit. Kendati pasukan Indra Sjafri memasang formasi menyerang, tapi justru tertekan oleh lawannya sejak awal pertandingan.
Selama lima belas menit pertama, terlebih Myanmar menekan lini pertahanan Indonesia. Alhasil, mereka unggul lebih dulu. Pemainnya, Kaung Khant Myat dari dalam kotak penalti melesakkan si kulit bundar tanpa Awan Seto sempat mengamankan. 1-0 Myanmar unggul.