Take off ke Abu Dhabi dengan harapan untuk dapat berbicara banyak di ajang Piala Asia 2019, negeri gajah perang ini sempat dibuat frustasi dan hampir hilang harapan mereka untuk meneruskan langkah mereka di percaturan Piala Asia 2019.
Kecewa mereka dikarenakan secara mengejutkan mereka dibungkam India dengan skor 1-4 di laga perdana mereka.
FAT (PSSI nya Thailand) berang dengan kekalahan memalukan itu. Mereka pun tidak tinggal diam begitu saja. Mereka pun mengambil tindakan dengan langsung saja memecat pelatih negeri gajah perang itu, Milovan Rajevac. Pria asal Serbia itu lantas digantikan oleh asistennya, Sirisak Yodyardthai.
Publik Thailand sempat meragukan, apa yang bisa dapat dilakukan pengganti Rajevac, adakah harapan di tangan asistennya Sirisak?
Thailand pun lantas menjalani laga kedua. Di bawah pelatih Sirisak, negeri gajah perang itu sukses menundukkan Bahrain dengan skor tipis 1-0.
Kendati agak membanggakan dengan kemenangan tersebut, namun mereka masih was-was karena mereka akan berhadapan dengan tuan rumah Uni Emirat Arab di laga ketiga. Thailand tak boleh kalah lawan UEA, jika nasibnya tak mau berada di ujung tanduk.
Kemenangan akan meloloskan mereka ke babak selanjutnya, hasil seri cukup aman, itu pun tergantung pada hasil lain di grup yang tergabung dengan Thailand, India dan Bahrain.
Laga wakil Asia Tenggara ini bentrok dengan tuan rumah di Stadion Hazza Bin Sayed (Selasa, 15/1/2019).
Dalam laga itu, UEA unggul terlebih dahulu lewat gol cepat di menit ke 7 melalui tandukan Ali Mabkhout dari jarak dekat dan menaklukkan kiper Siwarak. 1-0 UEA unggul.
Negeri gajah perang lantas berhasil menyamakan kedudukan di menit ke 41 lewat Thitiphan Puangchan, bola masuk dengan mudah ke gawang Khalid Essa. Skor pun berubah menjadi imbang 1-1.
Memasuki babak kedua, Thailand tampil menyerang untuk mencari gol pemenang. Namun, tuan rumah ternyata lebih banyak menguasai bola (66 persen) berbanding Thailand sisanya.
Namun, kedua tim tidak dapat membuahkan gol lagi di babak kedua.
Hingga wasit asal Jepang, Ryuji Sato membunyikan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, skor imbang 1-1 menjadi akhir laga tersebut.
Walau berakhir seri, Thailand akhirnya lolos ke babak knock-out dari grup A sebagai runner-up. Karena pada hasil lain di grup ini, India ditundukkan Bahrain dengan 0-1.
India sebenarnya hanya membutuhkan hasil imbang saja untuk membuat sejarah lolos ke fase berikutnya. Akan tetapi, dengan kalah dari Bahrain, mereka malah menjadi berada di posisi paling buncit klasemen dan terdepak secara tragis.
Thailand pun kudu berterimakasih kepada Bahrain.
Di sinilah drama terjadi, Bahrain dan Thailand sama-sama mengoleksi empat poin dari hasil 1 kali menang, 1 kali kalah, dan 1 imbang.Â
Sebenarnya Thailand kalah dalam selisih gol dari Bahrain.
Namun secara head to head, negeri gajah perang menang. Aturan di Piala Asia memang berkata demikian, jika terdapat dua tim dengan poin yang sama, maka yang lolos adalah tim yang menang di antara keduanya (head to head).Â
Di sinilah negeri gajah perang berseri, sebab justru Thailand sebelumnya menang lawan Bahrain. Mereka pun lolos dari lubang jarum.
Bahrain pun asanya belum lenyap, Bahrain masih berharap menjadi salah satu dari empat negara dengan peringkat ketiga terbaik. Dimana keempat negara dengan peringkat ketiga terbaik tersebut juga lolos ke fase berikutnya.
Adapun lawan Thailand di fase knock-out kalau tidak Cina atau Korea Selatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H