Dengan demikian, pemain berusia 20 tahun itu melangkah ke perempatfinal. Di perempatfinal, Fitriani ditantang oleh pemain Singapura berperingkat 53 dunia, Yeo Jia Min.
Perempatfinal yang juga di Stadion Huamark (Jum'at, 11/1/2019), Fitriani sukses lagi. Gadis jebolan PB Exist Jakarta itu lagi mengalahkan lawannya. Kali ini Yeo Jia Min bertekuk lutut pada Fitriani dengan rubber set 14-21, 21-15, dan 21-18, dalam tempo 60 menit.
Kalah di set pertama, Fitriani bangkit di set kedua. Di set penentuan, Fitriani ketinggalan dulu 0-2, disusul 3-2 Fitriani unggul. Sesudah itu laga berlangsung cukup sengit, dan akhirnya gadis asal Garut menang dengan selisih tiga angka saja.
Dengan hasil itu, Fitriani melaju ke semifinal yang akan dilangsungkan Sabtu (12/1/2019). Kemenangan tadi menjadi kemenangan ketiga kalinya sejauh ini atas Yeo.
Alhasil, Fitriani menjadi satu-satunya wakil Merah Putih yang maju ke babak empat besar. Patut disayangkan, tiga wakil lain harus terhenti di delapan besar.
Dua ganda campuran, Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami harus mengakui keunggulan unggulan pertama asal negeri Jiran, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan 12-21, dan 22-24.
Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow kalah melawan Tan Chun Man/Ng Tsz Yau dari Hongkong, 19-21, dan 15-21.
Tunggal putra Firman Abdul Kholik menyerah pada Lu Guangzu (Cina), 15-21, dan 17-21.
Kebangkitan Fitriani sudah menunjukkan seberkas sinarnya di turnamen berhadiah 150.000 dolar ini paska gadis asal Garut ini mengalami masalah inkonsistensi di 2018.
Berharap, awal tahun ini menjadi momentum kebangkitan Fitriani!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H