Sebagai contoh, untuk masuk ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016, ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwandi berada di 10 dunia akhir 2015, mereka kudu naik 2 peringkat lagi.
Pada 7 April 2016, Angga/Ricky naik ke peringkat 9. Namun, justru mendekati Olimpiade Rio, Angga/Ricky turun lagi peringkatnya menjadi 12 besar. Alhasil, pada waktu itu Indonesia gagal menempatkan dua wakil. Indonesia hanya menempatkan satu ganda putra yaitu Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan.
Dalam masalah tersebut, yang harus dilakukan oleh jajaran pelatih PBSI adalah kejelian untuk memilih turnamen. Seorang pemain tidak boleh banyak meleset dari target yang sudah ditetapkan, supaya lebih aman.
Masih ada asa dari ganda campuran, di mana seperti kita tahu, Tantowi Ahmad yang sudah banyak berprestasi dengan Lilyana Natsir, akan bersanding dengan tandem barunya. Owi direncanakan akan bertandem dengan Winny Oktavina Kandow.
Pasangan Owi selama ini, Lilyana Natsir menyatakan akan pensiun. Turnamen Indonesia Masters pada 22-27 Januari 2019 adalah turnamen terakhir yang akan dilakoni Butet bersama Owi.Â
Tantowi Ahmad dan pasangan barunya masih berpotensi untuk memburu poin lolos ke Olimpiade.
Kick off mulai sekarang. Jeli memilih turnamen yang akan diikuti.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H