Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola

Membentuk Tim Terbaik di Masa Reses

6 Januari 2019   04:04 Diperbarui: 10 Januari 2019   08:27 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masa reses hingga setelah hari pencoblosan, di mana tidak ada kompetisi Liga 1 bergulir akan terdapat turnamen sepakbola yang akan diikuti oleh Garuda yaitu turnamen sepakbola Piala AFF U-22 di Kamboja.

PSSI telah menunjuk Indra Sjafri untuk melatih Timnas Indonesia U-22. Penunjukan cepat PSSI memang tepat, mengingat waktu yang kian mepet menjelang kejuaraan Piala AFF U-22 yang akan dihelat di 17 Pebruari hingga 2 Maret 2019.

Mengingat waktu yang tinggal satu setengah bulan lagi, Indra Sjafri harus bergegas memilih para pemain, setelah itu melakukan pemusatan latihan nasional (pelatnas) dan juga mengadakan beberapa kali uji coba untuk mematangkan kemampuan.

PSSI di tengah kesibukannya bekerja sama dengan Satgas Antimafia Bola memberikan informasi-informasi yang diperlukan, melalui Ratu Tisha Destria, selaku Sekretaris Jenderalnya menegaskan sedang mempersiapkan tim sebaik mungkin.

Ratu Tisha juga mengatakan sudah berkoordinasi dengan komite eksekutif dan tim pelatih untuk persiapan tim sebaik mungkin.

Latihan pertama bakal dimulai pada 7 Januari.

"Agenda nasional tahun 2019 dimulai pada 7 Januari" katanya. Lebih lanjut, Tisha mengatakan selama dua minggu PSSI bersama tim pelatih, komite eksekutif, dan tim teknikal telah berembuk pembentukan tim terbaik U-22.

Ratu Tisha sendiri membebani Timnas U-22 dengan target utama adalah AFC Cup U-23.

Tentu, target terdekat adalah AFF Cup di Kamboja, sesudah itu target utama adalah AFC Cup U-23. Wanita berusia 32 tahun ini ingin nantinya tim lolos ke putaran final Piala AFC.

Indra Sjafri sendiri merasakan bangga bisa "naik kelas" atas penunjukan dirinya menjadi pelatih U-22, yang sebelumnya karirnya adalah sebagai pelatih U-19. Pria asal Sumatera Barat ini merasa bahagia dengan kepercayaan yang diberikan.

Kendati demikian, tugas yang diberikan tidaklah ringan. Ia menyadari masyarakat tanah air sangat haus akan gelar. Indonesia pernah meraih gelar ketika Indra Sjafri menangani U-19 pada 2011.

Indra Sjafri akan memanfaatkan waktu yang singkat ini untuk segera bertindak, memanggil para pemain, baik dari Liga 1, 2, dan 3, juga pemain yang kini merumput di luar negeri.

Pemilihan pemain pun disesuaikan dengan arahan dari PSSI. 

Pada tahap pertama, Sjafri akan mengumpulkan dulu 38 pemain terpilih pada pelatnas 7 Januari. Setelah itu, akan dilakukan prosedur pemanggilan pemain yang merumput di luar negeri.

Sebagai pendamping, pria berusia 55 tahun ini akan ditemani oleh Yunan Helmi (Barito Putera) sebagai asisten satu. Dan asisten dua adalah Nova Arianto dari Lampung Sakti.

Turnamen Piala AFF U-22 sendiri sebenarnya telah pernah dihelat pada tahun 2005. Pada waktu itu, Thailand sebagai tuan rumah berhasil keluar sebagai juara edisi perdana tersebut.

Lantas pada tahun 2011, Indonesia sempat ditunjuk sebagai tuan rumah tapi tidak jadi. Kini AFF mengambil keputusan untuk menyelenggarakannya lagi dengan Kamboja sebagai penyelenggara.

Dalam agenda jangka panjang nanti, PSSI dan Indra Sjafri juga harus memikirkan SEA Games Filipina pada 30 November hingga 11 Desember 2019.

Maksimalkan waktu yang ada untuk persiapan sebaik mungkin, rencanakan juga beberapa laga uji coba untuk mengasah keterampilan pemain. Selamat berjuang PSSI, selamat berjuang Garuda!

Sementara itu, seorang petinggi PSSI lain, yaitu Gusti Randa, sebagai Eksekutif Komite PSSI menyatakan (Sabtu, 5/1/2019) bahwa turnamen pra musim Piala Presiden tidak akan dihelat pada tahun ini. Soalnya waktu yang sangat berdekatan dengan masa kampanye pesta demokrasi, Pilpres dan Pileg.

Tidak bergulirnya Piala Presiden memang sudah diperkirakan banyak publik, karena Liga 1 saja sudah ditunda minimal setelah hari pencoblosan 17 April 2019.

PSSI memang sudah mengikuti saran dari kepolisian agar menunda pergelaran sepakbola Liga 1, hal tersebut dimaksudkan agar seminimal mungkin tidak terjadi gesekan antara euforia tontonan bola yang menyedot banyak perhatian dan keamanan masa kampanye Pilpres dan Pileg. Sekaligus juga mengurangi kinerja polisi yang fokus di pengamanan Pemilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun