Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepekan Dibentuk, Satgas Antimafia Bola "Kick Off" Mengesankan

29 Desember 2018   04:04 Diperbarui: 29 Desember 2018   13:40 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Salut untuk kepolisian RI.

Hanya sepekan setelah Satgas dibentuk, tim telah kick off dengan diciduknya tiga orang tersangka pengaturan skor. Mereka adalah P, A, dan J.

Yang terakhir, J diketahui sebagai Johar Lin Eng ditangkap (Kamis, 27/12/2018) beberapa saat setelah pesawat yang ditumpangi Lin Eng dari Solo mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma.

Sebelumnya, P adalah Priyatno yang mantan anggota komisi wasit dan anaknya A (Anik Yuni Artika Sari) ditangkap di dua lokasi yang berbeda.

Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola, Komisaris Besar Argo Yuwono menerangkan, kalau P bukanlah manajer, P adalah mantan anggota komisi wasit, dan A adalah anaknya.

Johar Lin Eng langsung digiring ke Mapolda Jaya, sementara Priyatno dititipkan ke Polda Jateng seta Anik Yuni telah diterbangkan ke ibukota.

Satgas bergerak cepat setelah mendapat laporan dari LI, manajer klub Liga 3 Persibara.

Dalam acara "Mata Najwa" di televisi nasional pada 19 Desember 2018, LI yang didampingi ayahnya seorang Bupati Banjarnegara, melaporkan bahwa ketiga tersangka tersebut bersepakat meminta sejumlah uang agar tim Persibara bisa naik pangkat dari Liga 3 ke Liga 2.

"Setelah mekanisme, maka tanggal 24 Desember 2018 dinaikkan ke penyelidikan,"  kata Kombes Agus.

Ketiga tersangka terjerat tindakan pidana penipuan/atau penggelapan dan/atau tindak pidana suap dan/atau tindak pidana pencucian uang.

Kick off Satgas Antimafia Bola sebelum itu telah menanyai Sesmenpora Gatot S Dewa Broto. Dewa Broto diperiksa berdasarkan laporan LI. Whistleblower mengaku dimintai sejumlah uang dengan jumlah dan tujuan yang berbeda.

Selain tiga orang yang ditangkap, kepolisian juga telah menangkap salah seorang anggota Komisi Disiplin PSSI, Dwi Irianto. Dwi Irianto yang sering juga disapa dengan "Mbah Putih" ini diciduk pada Jum'at (28/12/2018) jam 10.00 WIB di kota gudeg, Yogyakarta.

Penmas Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo membenarkan kalau Mbah Putih sudah ditangkap oleh tim di Yogyakarta dan sudah diterbangkan dari kota gudeg ke ibukota.

Dengan demikian Mbah Putih merupakan orang keempat yang diringkus berdasarkan laporan manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani.

PSSI pun tidak diam begitu saja. 

Komisi Disiplin PSSI lantas melakukan tindakan kepada Mbah Putih dengan menonaktifkan keanggotaan Dwi Irianto dari Komisi Disiplin PSSI.

Ketua Komisi Disiplin PSSI, Asep Edwin, mengatakan bahwa PSSI memang sudah tidak lagi melibatkan Dwi Irianto dalam kepengurusan PSSI semenjak Mbah Putih disebut-sebut oleh Lasmi Indaryani dalam televisi nasional Trans7 tanggal 18 Desember 2018 di acara "Mata Najwa" Jilid 2 dengan mengambil tema "PSSI Bisa Apa?".

Saat itu Asep juga kaget nama Dwi Irianto disebut-sebut.  "Jadi, tak mungkin kami bersidang dengan orang yang namanya disebut-sebut," katanya.

Ya, Dwi Irianto sudah tidak dilibatkan lagi dalam sidang Komisi Disiplin. Tanda tangan Dwi Irianto sudah tidak ada lagi.

Mbah Putih sendiri ngomong gerak cepat Satgas Antimafia Bola, Mbah Putih mengatakan dirinya tidak bisa menilai Johar Lin Eng itu seperti apa. 

Mungkin ia enggan menanggapi.

Menurutnya, kasus match fixing menarik perhatian besar sesudah beberapa petinggi PSSI disebut-sebut di acara "Mata Najwa". Kendati begitu, Mbah Putih juga mengapresiasi langkah kepolisian RI membersihkan persepakbolaan Indonesia.

Menurutnya, sebagai orang yang berkecimpung di bola, dirinya tak menutup kemungkinan apa yang diutarakan di "Mata Najwa" itu benar adanya. Untuk itu Mbah Putih sangat mengapresiasi jika pihak berwajib turut campur mengusut soal-soal di luar kemampuan PSSI.

Menurut Mbah Putih lagi, kondisi sepakbola Indonesia sedang begini, makanya harus segera diselesaikan. Ke depannya persepakbolaan Indonesia harus lebih baik.

Dwi Irianto pun akan pro aktif bila informasi darinya sangat dibutuhkan Satgas Antimafia Bola. Mbah Putih tiada akan menutupi kebenaran.

"Jika ada undangan dari yang berwajib, Insya Allah informasi akan sama dengan fakta di lapangan," katanya.

Nah, bagaimana tanggapan Anda, Mbah Putih pun mendukung Satgas Antimafia Bola?

Kinerja tuntas kepolisian RI akan membersihkan sepakbola Indonesia.

Salut untuk kick off Satgas Antimafia Bola di penghujung tahun ini! Lanjut terus ke tahun depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun