Kompetisi sepakbola Liga 1 Gojek telah selesai, dengan menghasilkan juara untuk musim 2018 yakni Persija Jakarta. Dan tiga tim yang terdegradasi ke Liga 2 yaitu PSMS Medan, Mitra Kukar dan Sriwijaya FC. Siapa memprediksi Sriwijaya akan terdegradasi?
Semula, Sriwijaya FC yang dulunya bernama Persijatim Jakarta Timur, lalu pada tahun 2004 diambil alih oleh Pemprov Sumatera Selatan.Â
Sriwijaya FC tercatat pernah tiga kali menjuarai kompetisi liga 1 pada musim 2007-2008 dan 2012, tiga kali pula meraih juara Piala Indonesia pada tahun 2007-2008, 2009, dan 2010.
Prestasi Laskar Wong Kito selanjutnya menjadi juara Piala Gubernur Kaltim, sesaat menyongsong musim kompetisi 2018. Siapa mengira di kompetisi sesungguhnya Laskar Wong Kito menjadi jeblok.
Tim yang terakhir dilatih Angel Alfredo Vera ini degradasi ke Liga 2 untuk musim depan bersama dengan Mitra Kukar dan PSMS Medan.
Semangat awal membara Laskar Wong Kito ditunjukkan dengan memanggil Rahmad Darmawan, yang kala itu melatih T-Team di Malaysia untuk memantapkan hasrat mereka menjuarai kompetisi 2018. Mereka menatap musim kompetisi 2018 untuk juara.
Rahmad Darmawan yang diangkat menjadi pelatih Sriwijaya lantas membeli sejumlah pemain mapan untuk memperkuat Laskar Wong Kito seperti Alfin Tuasalamony, Hamka Hamzah, Esteban Vizcarra, dan pemain asal Mali Makan Konate.
Lanjut, musim Pilkada pun tiba. Dodi Alex Noerdin selaku Presdir PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) yang menjadi naungan klub, turut serta bersaing untuk menjadi Gubernur Sumatera Selatan. Langkah Laskar Wong Kito mulai tersendat.
Angin pun berembus menceritakan soal telatnya pembayaran gaji para pemain dan staf pelatih. Rahmad Darmawan dan beberapa pemain hengkang dari Sriwijaya.
Di penghujung akhir putaran pertama itu duplomatis dikatakan bahwa hengkangnya para pemain dan pelatih itu karena merupakan hasil evaluasi prestasi. Kabar burung mengatakan kondisi finansial Sriwijaya sedang kepayahan.
Alfin Tuasalamony, Makan Konate, dan Hamka Hamzah hengkang ke Arema FC.