Di Kejuaraan Dunia tahun 2016, Sri Hartati yang berlaga di kelas 57 kg mengantongi dua medali emas dari total angkatan dan angkatan bench press.
Kisah Sri sendiri dulunya, ia terjun di angkat besi. Namun karena cedera yang dialaminya, ia lantas beralih ke angkat berat pada tahun 1995. Sri yang biasa turun di kelas 42 atau 44 kg sering meraih prestasi ketika remaja di level nasional. Namun cedera di pergelangan tangannya menyebabkan ia tidak mampu mengangkat barbel yang seberat puluhan kilo. Itu dikarenakan tulangnya bergeser.Â
Selanjutnya, lalu ia pun beralih ke angkat berat yang memiliki beberapa perbedaan dengan angkat besi.
Angkat besi yang lebih populer dari angkat berat (karena angkat besi diperlombakan di Olimpiade, sementara angkat berat tidak) mempunyai beberapa istilah angkatan, seperti clean and jerk dan snatch. Kalau di angkat berat dikenal istilah angkatan deadlift, bench press, dan squat.
Perbedaan lain, kalau angkat besi mengangkat barbel dari lantai, sementara angkat berat mengangkat berat dengan memakai beberapa alat bantu.
Realitanya, peralihan dari angkat besi (weighlifting) ke angkat berat (powerlifting) karena cedera, malah membuat lifter binaan Padepokan Gajah Lampung itu lebih menuai prestasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H