Bermain di kelas baru, yakni kelas 61 kg membawa hikmah tersendiri bagi Indonesia, khususnya bagi lifter Eko Yuli Irawan. Pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi yang berlangsung di Asghabat, Turkmenistan, Eko Yuli Irawan yang biasanya bermain di kelas 62 kg meraih medali emas pada lomba hari Sabtu (3/11/2018).
Sekaligus, Eko juga memecahkan rekor dunia untuk total angkatan 317 kg, lebih berat dari rekor sebelumnya yang 313 kg. Dengan rincian, clean and jerk 174 kg dan snatch 143 kg.
Dalam kelas itu, medali perak dikantongi Fabin Lie dari Cina dengan total 310 kg, dan perunggu dikantongi Fulin Qin, juga dari Cina dengan total angkatan 308 kg.
Patut diketahui, kelas 62 kg yang biasa dilakoni Eko Yuli kini telah dihapus di Kejuaraan Dunia Angkat Besi dan diganti dengan kelas 61 kg.
Pahlawan Indonesia ini sudah sering mengharumkan nama negara dari berbagai ajang berlabel internasional. Di antaranya memperoleh medali di tiga olimpiade beruntun kurun waktu 2008 hingga 2016 dan medali emas dari Asian Games yang lalu. Di tingkat yunior, Eko Yuli juga menjadi juara dunia tahun 2007 dan 2009.Â
Kendati pria berusia 29 tahun ini merasa bersyukur atas apa yang diraihnya, namun ada sesuatu yang kurang dari cita-citanya, yaitu medali emas Olimpiade.
"Selama cita-cita itu belum tercapai, saya harus terus berjuang hingga mendapatkan emas Olimpiade," ujar Eko.
Kisah Eko Yuli yang berjuang untuk menurunkan berat badannya yang dari semula 62 untuk menjadi 61 kg memang membutuhkan kerja keras serta dukungan dari semua pihak, terutama keluarganya.
Pola makan dan diet disiplin, harus makan ini, makan itu, minuman, waktu istirahat dan tentunya efek kebugaran dan dampak kesehatannya harus dikontrol dan diperhatikan betul. Sebagai orang terdekat dengan Eko, istrinyalah yang berperan penting sekali dalam hal ini selain tekad Eko sendiri tentunya.
Prestasi ini telah membanggakan kita dan ucapan selamat atas keberhasilannya mengalir dari berbagai pihak. Bahkan bapak Menpora sendiri turut bersukacita.Â
Adapun dari pribadi Eko sendiri, sukacita atas keberhasilan meraih medali emas dan pemecahan rekor dunia dari Kejuaraan Dunia ini, yang pertama dilakukannya adalah Eko langsung saja menghubungi isteri dan kedua anaknya tercinta. Eko menunjukkan tiga medali emas yang diraihnya.
Namun sayang, keberhasilan diri Eko ini belum diikuti oleh rekan-rekannya yang juga berlomba di Kejuaraan Dunia ini. Yolanda, Surahmat, Deni, Triyatno dan lainnya belum mengantongi medali.
Kejuaraan Dunia ini sangat krusial untuk pengumpulan poin ke Olimpiade Tokyo 2020.
Selamat buat Eko Yuli Irawan. Olimpiade Tokyo menantimu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H