Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kematian Tiki-taka

3 Juli 2018   04:59 Diperbarui: 3 Juli 2018   05:02 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu persatu tim-tim unggulan sudah gugur di medan laga, dimulai dari Jerman der Panzer, Argentina tango, Portugal dengan bintang-bintangnya Messi dan Ronaldo. Tinggal menunggu tarian samba Brasil dengan Neymar sebagai bintangnya.

Messi, Ronaldo, mungkin juga Neymar pulang lebih awal, namun muncul bintang pujaan baru Mbappe-Lottin yang masih berusia belia dari Perancis, permainannya begitu memukau.

Tiki-taka sendiri adalah permainan sepakbola yang identik dengan umpan-umpan pendek dan mengandalkan gerakan dinamis. Memindahkan bola melalui beragam saluran dan mempertahankan penguasaan bola.

Tiki-taka merupakan pengembangan dari taktik Total Football Belanda yang dipadukan dengan karakter sepakbola dari kaki ke kaki milik Spanyol.

Legenda Belanda Johan Cruyff yang melatih Barcelona menerapkan tiki-taka yang kemudian dikembangkan oleh orang Spanyol. Mengumpan pendek secepat-cepatnya, sebanyak-banyaknya dan dilakukan berulang kali, namun tujuan utamanya adalah memancing lawan untuk merebut bola sehingga lupa akan pola pertahanan mereka sendiri. Setelah lawan terpancing, maka "pemain bintang" dkk lebih mudah merangsek pertahanan musuh.

Dengan serangkaian metode inilah yang membuat lawan kesulitan mengembangkan pola permainan sendiri. Timnas Spanyol yang menerapkan filosofi ini berhasil mengawinkan trofi bergengsi Piala Eropa 2008 (dibawah asuhan Luis Aragones) dan Piala dunia 2010 (Vincente del Bosque).

Namun permainan tiki-taka Spanyol Minggu, 1 Juli 2018 berhasil diredam oleh tembok kokoh pertahanan negeri beruang merah Rusia.

Messi, Ronaldo, Der Panzer, Tiki-taka  riwayatmu kini.😫 ⚽

Bagaimanapun nasib manusia dan suatu negara, hanyalah mereka sendiri yang merasakan jatuh bangunnya.

jangan nonton bola tanpa kacang garuda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun